Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) mencatatkan kenaikan rugi bersih untuk periode bulan yang berakhir pada 30 September 2021.
Berdasarka laporan keuangan publikasi kuartal III/2021 unaudited, perseroan membukukan rugi periode berjalan setelah pajak bersih sebesar Rp145,70 miliar hingga akhir kuartal III/2021. Rugi tersebut membengkak dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp137,90 miliar.
Pendapatan bunga bersih tumbuh 13,15 persen secara tahunan (yoy) menjadi sebesar Rp41,71 miliar. Demikian pula, pendapatan operasional selain bunga naik 11,36 persen secara yoy menjadi Rp24,98 miliar.
Namun, beban operasional selain bunga membengkak 27 persen menjadi Rp253,14 miliar. Sehingga rugi operasional naik 33,55 persen yoy menjadi Rp186,44 miliar.
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Banten mencatat kredit yang diberikan turun 16,6 persen secara ytd menjadi Rp3,15 triliun. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) melonjak 44 persen yoy menjadi Rp3,71 triliun.
Pertumbuhan DPK ditopang dari kenaikan dana murah (CASA), sehingga mendorong rasio CASA dari 23 persen pada akhir Desember 2020 menjadi 44,6 persen per 30 September 2021.
Selanjutnya, Bank Banten mencatatkan total aset per 30 September 2021 sebesar Rp7,21 triliun, meningkat dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp5,33 triliun.