Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan peningkatan porsi pembiayaan sektor berkelanjutan menjadi 24,7 persen dari total kredit.
Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan, portofolio pembiayaan berkelanjutan atau yang kerap disebut sebagai green portfolio di BNI hingga kuartal III/2021 mencapai Rp140,5 triliun atau 24,7 persen dari total kredit.
“Pembiayaan ini terdistribusi pada proyek-proyek yang berkaitan dengan program sosial ekonomi dan pemberdayaan, melalui program pembiayaan dan penguatan UKM,” kata Mucharom kepada Bisnis, Senin (1/11/2021).
Mucharom melanjutkan, hingga kuartal III/2021, BBNI melakukan program berkelanjutan secara lingkungan pengelolaan alam sumber daya dan penggunaan lahan energi terbarukan pembiayaan untuk pembangkit listrik tenaga air, surya dan biogas, hingga pengelolaan air limbah.
Adapun proyek lainnya adalah energi terbarukan, termasuk pembiayaan untuk pembangkit listrik mikrohidro, tenaga surya, hingga biogas.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2021, BBNI berhasil mencetak kinerja solid yang tercermin dari perolehan laba mencapai Rp7,7 triliun sepanjang periode Januari-September 2021, tumbuh 73,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Laba tumbuh dari Rp4,3 triliun menjadi Rp7,7 triliun per September 2021. Pertumbuhan laba ini terutama didorong oleh pertumbuhan Fee Based Income (FIB) dan Net Interest Income (NIM) yang masing-masing sebesar 16,8 persen dan 17,6 persen secara yoy.
“Pencapaian ini juga merupakan hasil dari transformasi digital BNI yang salah satunya ditujukan untuk penguatan kapabilitas dalam transactional banking,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan BNI, Senin (25/10/2021).