Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah tantangan dampak global pandemi Covid-19, kinerja keuangan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) berhasil mencatatkan laba konsolidasian tahun berjalan sebesar Rp229 miliar per akhir September 2021.
Performa positif Tugu Insurance ini dikontribusikan dari perolehan pendapatan underwriting sebesar Rp1,5 triliun, naik sebesar 7,5 % dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun dan hasil investasi yang membukukan Rp233 miliar, naik sebesar 17,8% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp198 miliar.
Produksi premi di TW III-2021 pada induk perusahaan dikontribusikan dari Class of Business (COB) asuransi kebakaran sebesar Rp 955 Miliar, naik 61% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 593 miliar, serta asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp 233 Miliar, naik 62% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 144 Miliar.
Indra Baruna selaku Presiden Direktur menjelaskan bahwa Tugu Insurance terus melakukan berbagai upaya untuk bertumbuh dengan memanfaatkan momentum pemulihan perekonomian dengan memberikan nilai tambahan bagi pelanggan melalui customer journey kepada tertanggung yang lebih baik.
“Memulihnya ekonomi di Indonesia akan berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi masyarakat, momen ini akan dipergunakan oleh Tugu Insurance memasarkan produknya kepada pelanggan yang membutuhkan perlindungan. Tentunya ini harus disertai dengan nilai tambahan yang diberikan oleh perusahaan, dan Tugu Insurance dalam hal ini mengedepankan implementasi teknologi untuk memberikan kecepatan dan kemudahan dalam pelayanan bagi pelanggannya.”, ujar Indra.
“Sinergi Tugu Insurance dengan induk perusahaan PT Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan masih menjadi salah satu prioritas dalam target memasarkan produknya. Sementara untuk beberapa jalur distribusi dengan menggunakan platform digital yang saat ini berkembang pesat juga terus dibangun. Dalam hal layanan operasional Tugu Insurance terus mengoptimalkan fungsi cabang dan Point of Sales & Services (POSS) untuk hadir lebih dekat kepada pelanggan yang tersebar diseluruh Indonesia.”, tambah Indra.
Adapun Indra menambahkan bahwa total produksi premi induk perusahaan di segmentasi bisnis ritel mencapai Rp 304 Miliar turut mengalami pertumbuhan sebesar 43% bila dibandingkan dengan periode yang sama ditahun sebelumnya yakni Rp 213 Miliar.
Di sisi lainnya, aset Tugu Insurance tercatat Rp20,8 triliun naik 6,9% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp19,5 triliun, dan diikuti dengan total ekuitas perseroan sebesar Rp8,7 triliun turut naik sebesar 2,6% bila dibandingkan dengan periode yang sama ditahun sebelumnya yakni Rp8,5 triliun, dengan disertai tingkat induk Risk Based Capital (RBC) 451,73% yang berada jauh di atas ketentuan batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120%.