Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! BI Umumkan Transaksi Berjalan Berbalik Surplus di Kuartal III/2021

Kinerja positif tersebut terutama dikontribusikan oleh surplus neraca barang yang makin meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi berjalan pada kuartal III/2021 mengalami surplus, terutama ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang yang naik signifikan.

Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat surplus US$4,5 miliar atau mencapai 1,5% dari PDB, setelah pada triwulan sebelumnya mengalami defisit US$2,0 miliar atau 0,7 persen dari PDB.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono menuturkan kinerja positif tersebut terutama dikontribusikan oleh surplus neraca barang yang makin meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional.

"Selain itu, defisit neraca jasa tercatat lebih rendah, antara lain disebabkan oleh perbaikan kinerja jasa transportasi yang didukung oleh meningkatnya penerimaan jasa freight sejalan dengan peningkatan aktivitas ekspor,".

Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi langsung yang dipengaruhi oleh perbaikan kinerja korporasi berbasis sumber daya alam (SDA).

Sementara itu, BI juga mencatat transaksi modal dan finansial pada triwulan III/2021 mencatat surplus yang makin meningkat, terutama bersumber dari investasi langsung.

Pada triwulan III/2021, transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar US$6,1 miliar atau 2,0 persen dari PDB, lebih tinggi dari capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar US$1,6 miliar atau 0,6 persen dari PDB.

Erwin menegaskan surplus tersebut bersumber dari aliran masuk neto (net inflows) investasi langsung yang tetap terjaga sebesar US$3,3 miliar.

Investasi lainnya juga mengalami surplus, setelah mengalami defisit pada triwulan sebelumnya, yang dipengaruhi oleh penurunan pembayaran neto pinjaman luar negeri, peningkatan penempatan simpanan nonresiden di dalam negeri, serta tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR).

Selain itu, investasi portofolio selama triwulan III/2021 juga mencatat net inflows yaitu sebesar US$1,1 miliar, meskipun menurun dari triwulan sebelumnya yang sebesar US$4,0 miliar, sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan bahwa ketahanan sektor eksternal Indonesia tetap terjaga didukung oleh perbaikan kinerja neraca pembayaran indonesia (NPI).

Transaksi berjalan triwulan III/2021 diprakirakan mencatat surplus, ditopang oleh kinerja ekspor yang tinggi sejalan dengan kenaikan permintaan global dan harga komoditas dunia.

"Surplus transaksi modal dan finansial diprakirakan berlanjut didorong oleh aliran masuk modal asing, baik dalam bentuk investasi langsung maupun investasi portofolio," ujar Perry secara virtual di Jakarta, Kamis(18/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper