Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah menciptakan adaptasi kebiasaan baru serta mengakselerasi adopsi teknologi di masyarakat, seperti work from home, sekolah online, belanja online, virtual konser, virtual travel, hingga berolahraga di depan laptop.
Senior Executive Vice President Teknologi Informasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Toto Prasetio mengatakan tren adopsi terhadap teknologi digital meningkat pesat.
Merujuk laporan We Are Social, Toto menyampaikan terdapat 165 juta pengguna mobile internet yang telah berbelanja secara online dan sekitar 130 juta penduduk aktif dalam melakukan pembayaran via mobile.
“Hal ini menunjukkan bahwa ada kebiasaan baru masyarakat yang sudah beralih ke digital habit yang menjadi trigger untuk transformasi digital di Indonesia. Transformasi digital pada akhirnya juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Toto dalam acara virtual Bisnis Indonesia Financial Outlook 2022, Rabu (24/11/2021).
Berdasarkan data ekonomi Southeast Asia 2021, pertumbuhan ekonomi digital Asia Tenggara telah mencapai US$170 miliar, di mana Indonesia merupakan penyumbang pertumbuhan tertinggi sekitar 40 persen per tahun.
Dengan pertumbuhan yang telah mencapai US$70 miliar, ekonomi digital Indonesia diprediksi akan terus tumbuh dan mencapai US$146 miliar pada 2025. Di mana, total ekonomi digital Southeast Asia 2025 adalah sekitar US$324 miliar.
Toto menuturkan, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia didukung oleh 4 sektor utama. Pertama, e-commerce. Kedua, transportasi dan makanan. Ketiga, online travel. Lalu, keempat adalah online media.
Menurut Toto, data tersebut menunjukkan tingginya potensi pertumbuhan ekonomi digital dan juga potensi pasar yang sangat luas untuk transaksi digital.
Toto melanjutkan, tingginya pertumbuhan ekonomi, digital, serta potensi pasar yang sangat luas untuk transaksi digital Indonesia menyebabkan industri keuangan tidak hanya dilayani oleh perbankan, melainkan juga banyak dibantu oleh pemain lain, seperti bank digital, fintech, dan start-up yang memberikan layanan perbankan bagi masyarakat.
“Kehadiran pemain baru itu tentu dapat diharapkan memberikan inovasi dan solusi bagi masyarakat dalam memudahkan dalam memberikan kemudahan bertransaksi di tengah keterbatasan aktivitas saat ini,” pungkasnya.