Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan berbasis digital PT Akulaku Finance Indonesia optimistis kinerjanya terdongkrak seiring 'masa panen' permintaan kredit digital dengan skema bayar tunda (BNPL/paylater) jelang tahun baru 2022.
Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga mengamini bahwa sepanjang kuartal IV/2021 ini akan menjadi periode paling sibuk, terutama berkaitan pembiayaan belanja di platform dagang-el (e-commerce).
"Pendorongnya datang dari perubahan lifestyle masyarakat yang semakin contactless, paperless, dan cashless. Selain, karena kembali menggeliatnya perekonomian buah suksesnya program vaksinasi dan meningkatnya herd immunity, baik buat masyarakat maupun UMKM setelah sekian lama terdampak pandemi," ujarnya kepada Bisnis, Senin (29/11/2021).
Spesifik buat layanan paylater, perusahaan berlisensi multifinance bagian entitas grup Akulaku (PT Akulaku Silvrr Indonesia) ini merasakan sendiri bahwa permintaan layanan paylater akan memuncak di setiap akhir tahun.
Pasalnya, periode ini banyak diramaikan oleh periode promosi dan diskon dari platform e-commerce itu sendiri, maupun para merchant 'pelapak online' di dalamnya.
"Apalagi, sekarang setiap kuartal IV sejumlah platform e-commerce selalu berlomba mensukseskan program Harbolnas [Hari Belanja Online Nasional] mulai 10.10, 11.11, dan puncaknya di 12.12. Di sisi lain, daya beli masyarakat, terutama milenial, juga meningkat karena sebagian mendapatkan gaji lebih, bonus, atau insentif setiap akhir tahun," tambahnya.
Baca Juga
Oleh sebab itu, tak heran bahwa capaian pada periode ini akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kinerja Akulaku Finance ketimbang tahun lalu.
Terkini, Akulaku Finance telah menyalurkan pembiayaan baru [booking] mencapai Rp5,03 triliun sejak awal tahun sampai kuartal III/2021, dengan akumulasi sejak berdiri mencapai Rp7,2 triliun.
"Padahal, tahun ini target kami menyentuh [akumulasi pembiayaan] Rp7 triliun, artinya realisasinya per September kemarin sudah lebih dari 100 persen. Proyeksi hingga akhir tahun 2021 ini ada tambahan booking di sebesar Rp2,4-2,5 triliun dari kuartal IV/2021 saja. Jadi harapannya tahun ini kami tutup dgn total pembiayaan sekitar Rp9,6-9,7 triliun kepada pengguna kami yang jumlahnya sudah lebih dari 9 juta konsumen," jelasnya.
Sekadar informasi, perusahaan yang namanya kerap tampil di laman checkout pembayaran ketika bertransaksi secara digital ini terhubung dengan berbagai mitra platform e-commerce teratas di Indonesia, meliputi Bukalapak, Shopee, BliBli, Tiket, JD.ID, serta berbagai mitra platform layanan digital lainnya.
Selain usaha di bidang pembiayaan konsumen, Akulaku Grup juga memiliki entitas marketplace dengan nama yang sama, fintech peer-to-peer (P2P) lending PT Pintar Inovasi Digital (Asetku), dan menjadi pemegang saham mayoritas di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) sebesar 24,98 persen.