Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) memasuki periode cum rights di pasar reguler dan negosiasi dalam aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) I atau rights issue hari ini, Kamis (9/12/2021).
Sementara itu, Bank Bumi Arta telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 1 Desember 2021. Adapun, cum rights di pasar tunai dan tanggal pencatatan daftar pemegang saham yang berhak jatuh pada 13 Desember 2021.
Berdasarkan data RTI, saham BNBA pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Kamis (9/12/2021) naik 1,43 persen ke level Rp4.960 per saham dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 14,30 juta. Sedangkan, nilai turnover Bank Bumi Arta menyentuh Rp70,65 miliar. Dengan demikian, market cap saham BNBA menjadi Rp11,46 triliun.
Dalam sepekan terakhir, saham BNBA tumbuh 45,03 persen dan melesat 1.212,17 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd).
Selama masa aksi korporasi, BNBA menjadwalkan tanggal pencatatan HMETD di BEI berlangsung pada 15 Desember 2021. Masa perdagangan dan pelaksanaan HMETD dimulai pada 15 Desember 2021 hingga 21 Desember 2021.
Kemudian, distribusi saham hasil pelaksanaan HMETD dimulai pada 17 Desember 2021 hingga 23 Desember 2021. Pada akhir distribusi saham ini juga menjadi hari akhir pembayaran pemesanan saham tambahan. Penjatahan pemesanan saham tambahan dijadwalkan pada 24 Desember 2021 dan distribusi saham pada 27 Desember 2021.
Dalam aksi korporasi ini, PT Takjub Finansial Teknologi (Ajaib), pemegang 24 persen saham BNBA, akan menyerap HMETD sebanyak 110,88 juta saham atau sekitar Rp149,13 miliar.
Selain itu, PT Surya Husada Investment, pemegang 33,45 persen saham BNBA, akan menyerap HMETD sesuai porsi kepemilikannya, yaitu 154,56 juta saham. Adapun, PT Dana Graha Agung, yang memiliki saham BNBA sebanyak 20,07 persen, akan melaksanakan 92,73 juta HMETD.
Sedangkan, PT Budiman Kencana Lestari, selaku pemegang 13,38 persen saham Bank Bumi Arta, siap menyerap HMETD yang dimiliki sesuai dengan porsi kepemilikannya, yakni 61,823 juta.