Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengumumkan intermediasi perbankan terus membaik hingga penghujung tahun 2021.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa kredit perbankan pada November 2021 tercatat tumbuh sebesar 4,73 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Intermediasi perbankan terus membaik dengan pertumbuhan kredit sebesar 4,73 persen yoy pada November 2021,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).
Perry mengatakan, pertumbuhan kredit lebih merata pada semua jenis penggunaan, baik kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit konsumsi, yang masing-masing tumbuh sebesar 5,38 persen yoy, 4,3 persen yoy, dan 4,11 persen yoy.
Dari sisi sektoral, imbuhnya, pertumbuhan kredit juga lebih broad based di hampir seluruh sektor perekonomian dan UMKM.
Kondisi ini mengindikasikan meningkatnya permintaan kredit sejalan dengan pemulihan aktivitas dunia usaha.
Baca Juga
Dari sisi kualitas kredit, BI mencatat rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tetap terjaga, yaitu 3,22 persen secara bruto dan 1,02 persen secara neto pada Oktober 2021.
Pada periode yang sama, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan pun tetap tinggi sebesar 25,30 persen.
Perry menambahkan, dari sisi penawaran, BI terus menempuh kebijakan makroprudensial longgar, sementara perbankan menurunkan standar penyaluran kredit seiring dengan menurunnya persepsi risiko kredit.
“BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lainnya di sektor keuangan untuk mendorong lebih lanjut peningkatan kredit dan pembiayaan perbankan kepada dunia usaha, terutama dari sisi permintaan sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi,” jelas Perry.