Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum jadi Pendana & Peminjam di Fintech P2P Lending, Perhatikan Hal Ini!

Masyarakat, baik dari sisi calon pendana maupun calon peminjam, diharapkan memperhatikan setidaknya 6 hal ini secara saksama, dengan harapan bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Sebelum menjadi pengguna platform teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending, baik sebagai pendana (lender) maupun peminjam (borrower), masyarakat harus memastikan beberapa hal. 

Anisa Aprilia, Certified Financial Planner, memberikan tips buat calon pendana dan calon peminjam untuk memperhatikan setidaknya 6 hal secara saksama, dengan harapan bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Sebelum masuk ke tips buat masing-masing, pertama harus otomatis lihat dulu bagaimana legalitas platform terkait. Wajib pastikan dulu platform berizin Otoritas Jasa Keuangan [OJK]," ujarnya dalam diskusi terbatas bersama media dan pemain P2P lending klaster produktif PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), dikutip Selasa (28/12/2021).

Pertama, bagi calon pendana, Anisa mengungkap pentingnya masyarakat melihat kinerja tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari (TKB90) platform terkait. 

"TKB90 itu salah satu indikator suatu platform menjaga kualitas pinjaman yang diberikan para borrower, yang kalau telat pun selambat-lambatnya kembali setelah 90 hari. Platform yang baik pasti bisa menjaga persentase TKB90 minimal 90 persen," jelasnya. 

Kedua, calon pendana bisa mencermati cara platform melakukan credit scoring dan sesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Hal ini berhubungan juga dengan tips ketiga, yaitu selalu membaca dengan cermat informasi borrower yang ditawarkan, bagaimana latar belakang borrower, apa tujuan pinjamannya, dan lain sebagainya. 

Keempat, disarankan memberikan pinjaman produktif alias memberikan pendanaan buat UMKM. Kelima, pertimbangkan minimal investasi dan jangka waktu. Terakhir, platform yang baik biasanya memiliki program khusus sebagai nilai tambah untuk ikut memajukan borrower. 

"Misalnya, Amartha itu kan punya program pendampingan buat borrower ibu-ibu pelaku usaha mikro, ya, seperti pelatihan berbisnis, manajemen usaha, sampai pengelolaan keuangan. Ini jadi nilai tambah, karena artinya platform ikut membantu borrower semakin maju, yang otomatis membuat mereka lebih lancar dalam mengembalikan pinjaman," jelasnya. 

Adapun, buat calon peminjam, dua hal yang paling penting, yaitu pahami proses pinjaman, bunga, tenggat waktu, dan denda, serta baca dengan cermat kontrak perjanjian yang diberikan. 

Selanjutnya, pastikan platform tidak membebani dengan bunga tinggi atau melebihi ketentuan. Selain itu, platform P2P lending yang baik juga bisa dilihat dari apakah mereka memiliki layanan keluhan pelanggan yang cepat, mudah, dan transparan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper