Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat atau KUR senilai Rp181,39 triliun kepada lebih dari 6 juta nasabah. Angka ini setara dengan 93,02 persen dari target yang ditetapkan perseroan pada 2021, yakni Rp195 triliun.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyatakan bahwa realisasi tersebut menjadi modal kuat bagi emiten bank dengan sandi BBRI itu dalam menyikapi peningkatan alokasi anggaran KUR 2022.
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mengumumkan bahwa plafon penyaluran KUR untuk tahun 2022 ditingkatkan menjadi Rp373,17 triliun, dengan suku bunga tetap sebesar 6 persen.
Supari mengungkapkan bahwa dalam penyaluran kredit, BRI telah memiliki business process optimal dan sistem yang efisien. Hal ini diharapkan mampu mendukung upaya perseroan dalam penyaluran kredit di segmen Mikro, termasuk KUR.
“Efisiensi penyaluran kredit didapatkan BRI melalui digitalisasi, dengan pemanfaatan resources kapabilitas IT dan business model yang sudah teruji saat ini, BRI mampu menjaga bottom line yang solid atau return yang optimal,” kata Supari dalam keterangan tertulis, Kamis (30/12/2021).
Di sisi lain, sebaran KUR BRI juga mengalami peningkatan. Tahun 2019, sebaran KUR perseroan mencapai 5,4 orang dari 100 orang. Porsi itu kemudian meningkat menjadi rata-rata sebanyak 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR BRI pada 2021.
Baca Juga
Supari menuturkan segmen Mikro BRI pada tahun depan masih akan menjadi motor pertumbuhan pinjaman perseroan. Alokasi KUR, pengembangan Ultra Mikro, dan menjaga pertumbuhan Kupedes akan menjadi kunci pertumbuhan segmen mikro.
Secara konsolidasian, hingga akhir September 2021, penyaluran kredit BRI tercatat mencapai Rp.1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit BRI adalah penyaluran kredit mikro yang mencapai Rp.464,66 triliun per akhir September 2021, atau tumbuh 41,32 persen yoy. Hal ini menjadikan proporsi kredit mikro mencapai 45,27 persen dari seluruh total kredit BRI.