Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Mobil Lesu di Awal Tahun, Leasing BCA: Diskon PPnBM jadi Obat

BCA Finance mencatat pembiayaan mobil baru terbilang sepi karena konsumen cenderung berburu unit mobil anyar keluaran 2021, yang juga dibanderol dengan harga hasil kebijakan diskon PPnBM tahun lalu.
Kantor BCA Finance/Istimewa
Kantor BCA Finance/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT BCA Finance menyambut rencana pemerintah menggelar lagi periode diskon pajak barang mewah (PPnBM) buat mobil baru, karena sanggup mengembalikan geliat kredit sektor otomotif di awal tahun 2022.

Sebagai informasi, rencananya jenis mobil low cost green car (LCGC) dengan tarif PPnBM sebesar 3 persen, nilai pengenaan pajaknya akan ditanggung penuh oleh pemerintah pada sepanjang kuartal I/2022 ini. Kemudian mengecil hanya 2 persen pada kuartal II/2022, dan berlanjut hanya 1 persen pada kuartal III/2022.

Sementara itu, untuk segmen kendaraan dengan harga Rp200 juta sampai Rp250 juta yang notabene dikenakan PPnBM sebesar 15 persen, pada kuartal I/2022 ini diberikan insentif sebesar 50 persen, sehingga masyarakat hanya membayar PPnBM sebesar 7,5 persen.

Direktur Utama PT BCA Finance Roni Haslim mengungkap sejak tahun baru pembiayaan mobil baru terbilang sepi, sebab konsumen cenderung berburu unit mobil anyar keluaran 2021, yang juga dibanderol dengan harga hasil kebijakan diskon PPnBM tahun lalu.

Selain itu, calon konsumen otomotif yang bergiat di sektor sensitif terdampak pandemi pun masih waswas atas gejolak varian virus Covid-19 terbaru. Oleh sebab itu, harga yang terjangkau dengan suku bunga yang masih rendah, diharapkan mampu memberikan mereka keleluasaan.

"Awal tahun ini pasar agak sepi, kemungkinan menunggu kepastian diskon PPnBM ini. Kalau benar terealisasi dalam waktu dekat, pasti akan bagus dan paling tidak bisa mengimbangi dampak omicron di awal tahun ini. Pada akhirnya, adanya insentif ini sejalan dengan kenaikan target pembiayaan mobil baru kami," ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/1/2022).

Sebagai informasi, leasing anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang fokus pada pembiayaan kendaraan roda empat ini sudah mendapat berkah diskon PPnBM di tahun lalu. Di mana membawa pembiayaan baru BCA Finance sepanjang 2021 tembus Rp24,4 triliun, atau naik 56,5 persen (year-on-year-year/yoy) dari hanya Rp15,59 triliun pada 2020.

Roni menjelaskan bahwa apabila diskon PPnBM diperpanjang, BCA Finance optimistis bisa menyentuh target pembiayaan baru Rp28 triliun pada akhir 2022, tumbuh 14-15 persen (yoy). Selanjutnya, BCA Finance mengincar sanggup mendekati capaian sebelum pandemi di tahun depan, alias menyentuh Rp33 triliun seperti kinerja sepanjang periode 2019.

Adapun, BCA Finance juga menyambut baik terkait bocoran dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di mana segmen mobil LCGC dan unit dengan harga di bawah Rp250 juta akan diprioritaskan untuk mendapatkan insentif PPnBM periode 2022 ini.

Namun, Roni justru melihat peluang pembiayaan buat mobil-mobil di segmen menengah juga akan merekah, karena besar kemungkinan agen pemegang merek (APM) akan memberikan penawaran khusus demi mengambil momentum pertumbuhan penjualan di era normal baru.

"Kami yakin untuk tipe-tipe yang tidak dapat bebas PPnBM pun pasti diskonnya akan ditambah oleh APM. Karena mereka butuh untuk menjaga market share brand-nya. Jadi kalau semua harga bersaing di level yang setara, pasti pasar otomotif akan semakin bergeliat," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper