Bisnis.com, JAKARTA -- Qoala, perusahaan teknologi asuransi atau insurtech, membidik pertumbuhan premi hingga lima kali lipat pada 2022. Penjualan polis lewat jasa keperantaraan Qoala telah mencapai 30 juta polis sampai dengan 2021.
Tommy Martin, Co-Founder & COO Qoala mengatakan, sepanjang tahun lalu perusahaan telah berhasil mencatatkan pertumbuhan premi lima kali lipat dibandingkan capaian pada 2020. Pertumbuhan bisnis tersebut tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di tiga negara lainnya di mana Qoala melakukan ekspansi, yakni Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Capaian ini tak lepas dari adanya dukungan lebih dari 50.000 tenaga pemasar dan kerja sama dengan platform digital lainnya.
"Di 2022, Qoala memiliki aspirasi yang sama untuk tumbuh lima kali lipat lagi dan fokus utama kami lebih pada pengembangan produk asuransi yang inovatif dan pelayanan asuransi yang lebih bagus lagi. Bersama partner perusahaan asuransi, kami akan bangun inovasi-inovasi ini," ujar Tommy, Selasa (18/1/2022).
Adapun, Qoala telah bermitra dengan lebih dari 30 mitra perusahaan asuransi, serta berkolaborasi dengan mitra korporat terbaik di seluruh Asia, termasuk 9 startup unicorn seperti Traveloka, Shopee, Dana, Tokopedia, JD.ID, Momo, Investree, dan Kredivo.
Dari kerja sama tersebut, secara akumulasi, Qoala telah mencatatkan penutupan polis asuransi hingga 30 juta polis sejak 2018 hingga 2021. Tommy memperkirakan pertumbuhan dari sisi jumlah polis mungkin tidak akan sejalan dengan pertumbuhan nilai premi yang dibidik perusahaan pada tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan insurtech mampu memasarkan produk asuransi dengan nilai premi lebih tinggi.
"Karena edukasi yang sudah kami lakukan pada 3 tahun pertama, kami melihat kenaikan rata-rata premi. Secara otomatis memang rata-rata premi kami akan meningkat, tapi secara volume mungkin tidak akan berubah banyak," jelasnya.
Saat ini, kata Tommy, produk asuransi yang paling banyak dipasarkan lewat Qoala adalah asuransi kendaraan bermotor, asuransi perjalanan, dan asuransi gadget. Selain menggarap tiga produk asuransi tersebut, perusahaan juga akan fokus ke produk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa pada tahun ini.
Baca Juga
"Dengan kondisi pandemi, asuransi jiwa menjadi sangat penting dan kami perlu lakukan suatu inovasi atas produk tersebut. Jadi asuransi jiwa itu fokusnya kami lebih ke asuransi jiwa yang sifatnya lebih simple. Produk term life itu cuma murni perlindungannya ada di asuransi sehingga jadi suatu produk yang lebih mudah dipasarkan," katanya.