BCA (BBCA) dan BNI (BBNI)
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan entitas anak menyalurkan kredit senilai Rp637,0 triliun atau naik 8,2 persen yoy.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan kredit perseroan hampir terjadi di semua segmen, terutama ditopang segmen korporasi dan KPR.
Secara rinci, kredit korporasi menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA yang tumbuh 2,3 persen yoy mencapai Rp286,5 triliun di Desember 2021. Kemudian, segmen KPR menjadi kontributor tertinggi kedua yang tumbuh 8,2 persen yoy menjadi Rp97,5 triliun.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) secara konsolidasian tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp582,44 triliun pada 2021. Nilai ini naik 5,2 persen yoy dari posisi yang sama pada 2020 sebesar Rp553,1 triliun. Adapun, pendorong utama kredit perseroan selama 2021 adalah penyaluran di sektor business banking.
Sektor tersebut terutama pada pembiayaan ke segmen korporasi swasta yang tumbuh 7,6 persen yoy menjadi Rp180,4 triliun. Lalu, segmen large commercial tumbuh 10,4 persen yoy menjadi Rp40,9 triliun, segmen kecil tumbuh 12,9 persen yoy dengan nilai kredit Rp95,8 triliun. Secara keseluruhan kredit di sektor business banking ini tumbuh 4,5 persen yoy menjadi Rp482,4 triliun.
Sedangkan di sektor consumer, kredit terbesar yang tumbuh adalah kredit payroll, naik 18,3 persen yoy menjadi Rp35,8 triliun. Kredit kepemilikan rumah (mortgage) juga tumbuh 7,7 persen yoy menjadi Rp49,6 triliun. Secara keseluruhan, kredit konsumer tumbuh 10,1% yoy menjadi Rp99 triliun.
