Bisnis.com, JAKARTA — Penyaluran kredit kepada UMKM pada Januari 2022 tumbuh sebesar 13,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), meningkat dari bulan sebelumnya (12, persen yoy).
Laporan Bank Indonesia mengungkapkan, perbankan berlomba menyalurkan kredit kepada skala usaha mikro. Tercatat pada periode tersebut, kredit untuk skala mikro mencapai Rp374,6 triliun, melesat 73,2 persen yoy. Lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni 61,9 persen yoy.
Pertumbuhan juga terjadi pada segmen kredit untuk skala kecil. Total kredit untuk skala kecil yang disalurkan perbankan pada Januari 2022 sebesar Rp429,6 triliun, naik 6,3 persen secara tahunan, tetapi melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 28,5 persen yoy.
Adapun kredit untuk skala menengah mengalami penurunan 25,2 persen yoy, menjadi Rp336,4 triliun pada Januari 2022. Pada Desember 2021 sebesar Rp343,7 triliun, turun 24,4 persen.
Sebelumnya, dalam acara BRI Microfinance Outlook 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan penyaluran kredit untuk pelaku UMKM sebesar Rp1.800 triliun, atau sekitar 30 persen dari total penyaluran kredit perbankan pada 2024.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) optimistis target pembiayaan 30 persen kepada segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM dapat tercapai.
Hal tersebut tak terlepas dari potensi pembiayaan UMKM yang masih sangat besar. UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional.
Dalam memberdayakan dan mengembangkan segmen UMKM, Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyampaikan perseroan memiliki dua strategi untuk mencapai hal itu. Pertama, dengan mendorong nasabah existing naik kelas, dengan melakukan berbagai program edukasi dan pendampingan.
Kedua, dengan menyasar segmen yang lebih kecil, yakni ultra mikro sebagai pertumbuhan baru. Menurut Aestika, berbekal strategi go smaller, go shorter, dan go faster, BRI akan mampu menyasar segmen yang lebih kecil, dengan proses yang lebih cepat dan efisien dengan adanya digitalisasi.
“Dengan strategi tersebut BRI dapat melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan harga semurah mungkin. Hal tersebut dapat dicapai dengan digitalisasi layanan perbankan sehingga semua akan menjadi lebih cepat dan efisien,” ujar Aestika kepada Bisnis