BCA Terus Kembangkan Layanan Solusi Digital Perbankan

Salah satu layanan digital yang menjadi andalan perseroan adalah BCA Mobile Banking.
Foto: JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Foto: JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Bank BCA (BBCA) terus mengembangkan digitalisasi dalam layanan perbankannya. Selain merespon kebutuhan pelanggan BCA yang rata-rata didominasi generasi milenial dan dekat dengan budaya digital, digitalisasi juga untuk mengikuti perkembangan perbankan di era digital.

I Ketut Alam Wangsawijaya, EVP Transaction Banking Business Development BCA mengatakan, salah satu layanan digital yang menjadi andalan perseroan adalah BCA Mobile Banking. Saat ini, pengguna dari BCA Mobile Banking mencapai 18 juta user dan diperkirakan akan terus bertambah.

Selain itu, kata Ketut, BCA Mobile Banking dan Internet Banking BCA juga berkontribusi sekitar 88 persen transaksi di BCA seiring dengan mulai meningkatnya penggunaan layanan perbankan melalui ponsel pintar.

BCA Terus Kembangkan Layanan Solusi Digital Perbankan

Foto: JIBI/Bisnis/Suselo Jati 

“Penetrasi internet dan penggunaan ponsel pintar di Indonesia cukup pesat, terlebih di masa pandemi Covid-19. Masyarakat mulai mengurangi kunjungan ke cabang dan ATM demi menghindari kerumunan dan kontak fisik saat pandemi. Jadi, kami melihat pola masyarakat mulai menggunakan layanan transaksi perbankan via ponsel pintar,” ujarnya dalam acara BCA Expoversary 2022, di ICE BSD, Jumat (11/3/2022) 

Kendati begitu, lanjutnya, perseroan tidak selalu melihat pertumbuhan digitalisasi dari angka transaksi, tapi juga berdasarkan dari pengalaman kenyamanan, keamanan dan bagaimana mereka mengkomunikasikan kenyamanan itu kepada orang lain.

Menurutnya, loyalitas dan kenyamanan menggunakan layanan digital BCA yang justru menjadi indikator keberhasilan BCA.

“Kami ingin pertumbuhan layanan digital ini berjalan dan bertumbuh secara organik, berdasarkan dari user experience. Setelah masyarakat nyaman, merasa aman, loyal, kami tinggal tambahkan edukasi, unsur promosi dan pelayanan yang prima,” tambahnya.

Ketut melihat, saat ini peluang BCA mengembangkan digitalisasi layanan perbankan terbuka luas, utamanya di masa pandemi. Ketut berpandangan, ke depannya, kecenderungan masyarakat akan menggunakan layanan perbankan melalui ponsel pintar akan terus meningkat.

Hal yang paling mudah terlihat, sambung Ketut, mengenai pembukaan rekening online melalui Mobile Banking BCA tanpa harus ke cabang.  Awal diluncurkan tahun 2019 pembukaan rekening online baru tumbuh 10 persen, di tahun 2021 lalu, sudah ada 2,6 juta pembukaan rekening online via mobile.

Namun, penggunaan layanan perbankan digital melalui ponsel pintar yang paling sering dijalankan untuk transaksi harian, mulai dari transfer antar bank, pembayaran belanja online dengan virtual account, pembelian tiket dan voucher atau hanya sekedar melihat saldo.

BCA Terus Kembangkan Layanan Solusi Digital Perbankan

Foto: dok. Bisnis.com 

Layanan tanpa kartu atau cardless sangat ini memang sangat besar potensinya. Ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai kebijakan QRIS dalam setiap transaksi jual beli.

Melalui layanan digital, BCA menjawab tidak hanya kebutuhan transaksi pelanggan, tapi juga kebutuhan lifestyle, seperti belanja tiket, voucher, langganan tv berbayar, dan setor tunai bisa dilakukan hanya dengan ponsel pintar.

Ke depannya, kata Ketut, BCA ingin memaksimalkan peran digital banking melalui aplikasi MyBCA untuk menggantikan Mobile Banking BCA. Namun, proses migrasi ini dilakukan secara bertahap dan berjalan natural. Semua fitur unggulan M-Banking BCA akan dimigrasikan ke MyBCA seiring dengan penambahan fitur-fitur baru.

Ketut juga mengingatkan, kemudahan bertransaksi melalui layanan digital bukan berarti membuat generasi milenial tidak bisa mengontrol keuangannya.

Ketut berharap, layanan digital BCA juga bisa menjadi bagian dari perencanaan finansial kaum muda atau milenial, misalnya dengan fitur mutasi rekening guna melihat untuk apa saja uang yang ada di rekening dihabiskan atau nantinya akan ada pos-pos rekening terpisah yang memang direncanakan sesuai kebutuhan atau kegunaannya.

Kendati terus mengembangkan layanan digital, BCA juga tidak melepaskan pelayanan offline. Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja saat membuka BCA Expoversary di ICE BSD, Kamis (10/3/2022) mengatakan ke depannya BCA akan mengembangkan strategis bisnis hybrid.

Melalui strategis bisnis hybrid, jangkauan BCA justru semakin meluas, karena bisa menggaet segmen anak muda yang dekat dengan dunia digital, tapi juga tetap memberikan pelayanan prima bagi pelanggan yang tetap merasa lebih nyaman dengan model tatap muka atau berinteraksi langsung, karena sentuhan manusiawi masih tetap penting dipertahankan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper