Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Terakhir Perdagangan Rights Issue, Bos Bank BJB (BJBR) Optimistis Bakal Terserap Optimal

Bank BJB (BJBR) menawarkan sebanyak-banyaknya 682,65 juta saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp1.355 per saham.
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk. /Bisnis.com
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Hari ini, Rabu (16/3/2022), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB telah memasuki periode akhir perdagangan HMETD atau rights issue. 

Artinya, terhitung besok atau 17 Maret 2022, rights issue BJBR tidak lagi diperdagangkan dan efek tersebut dikeluarkan dari daftar efek yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi pun optimistis dalam waktu yang tersisa rights issue perseroan dapat terserap secara optimal.

Tercatat, sampai dengan perdagangan Selasa (15/3/2022), Yuddy mengungkapkan rights issue BJBR telah terserap 85 persen oleh para investor.

“Alhamdulillah, sampai dengan kemarin sudah 85 persen terserap, besok akan terlihat berapa total HMETD yang dieksekusi oleh seluruh pemegang saham selama masa penawaran dan perdagangan,” ujar Yuddy kepada Bisnis, Rabu (16/3/2022).

Perlu diketahui, emiten bersandi BJBR menawarkan sebanyak-banyaknya 682,65 juta saham biasa Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp1.355 per saham.

Dari aksi tersebut, Bank BJB akan menerima penambahan modal sebanyak-banyaknya Rp924,9 miliar. Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan.

“Final-nya akan diketahui setelah selesainya penjatahan di tanggal 21 Maret nanti, setelah memperhitungkan pemegang saham yang melakukan pemesanan saham tambahan,” jelasnya.

Adapun, minat investor sudah terlihat sejak hari pertama perdagangan, di mana rights issue Bank BJB telah terserap lebih dari 73 persen oleh pemegang saham.

Selain penambahan modal melalui skema rights issue, Yuddy mengungkapkan perseroan juga akan menerbitkan obligasi subordinasi di tahun ini.

“Di tahun ini selain rights issue, kami juga berencana untuk menerbitkan kembali obligasi subordinasi sebanyak-banyaknya Rp1 triliun,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper