Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pengelola informasi kredit, PT Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) terus menambah mitra baru pengguna layanannya. Terbaru, terdapat 4 perusahaan termasuk bank dan fintech lending yang menjadi mitranya.
Mitra-mitra baru yang akan berpartisipasi dalam peluncuran produk-produk baru KBIJ beberapa diantaranya, PT KB Finansia Multi Finance (KreditPlus), PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), dan PT Syirkah Dana Investama (eSyirkah).
Direktur Utama KBIJ, Agus Subekti menerangkan perkembangan digitalisasi keuangan yang semakin pesat membuat layanan penyediaan informasi perkreditan dan profil risiko yang cepat serta dapat diandalkan semakin dibutuhkan oleh banyak perusahaan.
Sebagai Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP), KBIJ telah mengantisipasi hal tersebut dengan mempersiapkan Credit Bureau System yang sesuai dengan karakteristik data di Indonesia dan dapat diintegrasikan dengan berbagai jenis teknologi informasi yang dimiliki anggota.
"KBIJ berkomitmen menyediakan layanan informasi yang up to date, wide coverage, dan akurat,” terangnya dalam keterangan resmi, Senin (21/3/2022).
Senior GM Credit Risk Management PT KB Finansia Multi Finance (Kreditplus), Trisna Widjaja mengungkapkan KBIJ dapat membawa dampak positf bagi bisnisnya.
“Data biro kredit yang updated dan solusi-solusi berbasiskan analisa data yang dihadirkan oleh KBIJ akan sangat membantu kami sebagai lembaga pembiayaan dalam membuat keputusan kredit yang lebih cepat, lebih baik dan lebih sistematis,” urainya.
Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (Adakami) Bernardino Moningka Vega Jr menuturkan sebagai P2P lending yang sangat data-driven dan selalu bekerja secara online, layanan penyedia data seperti KBIJ sangat penting bagi kami.
"Harapan kami kolaborasi dengan KBIJ tidak hanya terbatas dari layanan penyediaan data saja, namun juga dapat menyentuh literasi masyarakat terhadap biro kredit. Tentunya, ini akan mendukung kebutuhan industri fintech lending dan kesiapan serta kesadaran masyarakat terhadap akses keuangan non-konvensional," katanya.
Sejumlah produk unggulan KBIJ di antaranya adalah Laporan dan Skor Kredit yang spesifik berdasarkan produk, Skor Kredit, layanan portfolio monitoring and alert.
Produk-produk KBIJ tersebut dirancang sebagai solusi yang terkoneksi secara real time, dengan akurasi yang tinggi dan bermitra dengan sumber data alternatif yang kredibel.
KBIJ mengoptimalkan pertumbuhan bisnis dan manajemen risiko yang dapat disesuaikan dengan mudah mengikuti kebutuhan, preferensi dan pola yang diinginkan oleh lembaga-lembaga keuangan untuk melayani populasi masyarakat Indonesia, baik yang masuk kategori banked and underbanked/thin-file.
“KBIJ akan sangat membantu perusahaan securities crowdfunding dalam penyediaan informasi credit scoring, sehingga dapat membantu dalam pengembangan internal kami. Akan lebih baik jika suatu saat nanti skoring dapat dikembangkan dari karakter user melalui media sosial,” terang Krisna Satria Gunawan selaku Chief Operating Officer, PT Syirkah Dana Investama (eSyirkah).
Direktur Bisnis Dan Layanan KBIJ Anton K Adiwibowo menyampaikan KBIJ akan memfasilitasi lembaga-lembaga keuangan melalui Early-Bird Program yang memberikan fleksibilitas dan keuntungan keanggotaan lainnya, sehingga memungkinkan lembaga dapat mengambil keputusan yang tepat.
"Hal ini didukung oleh data hasil performa produk atas pemenuhan penyediaan profil risiko yang komprehensif, akurat dan mudah disesuaikan dengan cakupan potensi pasar yang jauh lebih luas," ujarnya.
PT Kredit Biro Indonesia Jaya berdiri pada 2014 dan mendapatkan izin sebagai Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) pada 2015.
Pada 2017 KBIJ resmi meluncurkan layanan informasi perkreditan. Pada 2020 KBIJ meluncurkan produk Skor Kredit “Skorku”.
Pada November 2021, setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), KBIJ mendapatkan penambahan modal dari pemegang saham baru.
Pada November 2021, manajemen baru terbentuk, dengan misi baru untuk melayani pasar dengan produk-produk yang akurat, up-to-date, customizable dan cakupan yang lebih luas, dengan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dan data SLIK serta data alternatif.