Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Jatuh Tempo, Obligasi Bank Mandiri Raih Peringkat idAAA dari Pefindo

Obligasi Berkelanjutan I Tahap II 2017 Seri A PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai Rp1 triliun akan jatuh tempo pada 15 Juni 2022.
Pegawai beraktivitas di salah satu cabang digital Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (23/12/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pegawai beraktivitas di salah satu cabang digital Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (23/12/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II 2017 Seri A PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai Rp1 triliun. Obligasi tersebut bakal jatuh tempo pada 15 Juni 2022.

Pefindo dalam laporannya menyebut kesiapan Bank Mandiri untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh aset likuid dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia (BI) sebesar Rp10,1 triliun per 31 Maret 2022.

Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan obligor Indonesia lainnya adalah superior,” tulis Pefindo, Kamis (7/4).

Emiten bank dengan kode BMRI ini merupakan bank komersial milik pemerintah yang menawarkan produk dan jasa perbankan secara lengkap, termasuk korporasi, komersial, UKM dan mikro, konsumer, internasional, dan treasury.

Pefindo menyebutkan bahwa BMRI juga menyediakan layanan jasa keuangan melalui anak-anak perusahaannya termasuk PT Bank Syariah Indonesia dengan peringkat idAAA atau stabil, sementara PT Bank Mandiri Taspen meraih peringkat idAA+ atau stabil.

Selain itu, PT Mandiri Tunas Finance mendapatkan peringkat idAA+ atau stabil, PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia meraih peringkat idAA, PT AXA Mandiri Financial Services, dan PT Mandiri Sekuritas.

Hingga 31 Desember 2021, saham perseroan dimiliki pemerintah Indonesia sebanyak 52 persen, kemudian 8 persen dimiliki oleh Indonesia Investment Authority (INA). Adapun, 40 persen sisanya dimiliki oleh publik.

Sementara itu, kegiatan operasional BMRI didukung oleh 2.428 kantor domestik dan internasional, 1.635 outlet mikro, 13.087 ATM, dan 37.840 karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper