Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) berada di peringkat ke-9 jajaran top losers selama sepekan, atau terhitung pada 4 – 8 April 2022.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, dikutip Minggu (10/4/2022) saham BBYB terkoreksi 15,07 persen selama sepekan atau dari level Rp2.190 merosot ke Rp1.860 lembar per saham.
Dalam kurun waktu tersebut, volume saham BBYB yang diperdagangkan mencapai 357,1 juta dengan nilai turnover sebesar Rp710,5 miliar. Saat ini, kapitalisasi pasar atau market cap BBYB senilai Rp17,52 triliun.
Dalam pemberitaan sebelumnya, meski pergerakan saham BBYB tengah fluktuatif, PT Akulaku Silvrr, entitas terafiliasi Grup Alibaba terlihat terus memperkuat cengkramannya di Bank Neo Commerce.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, Akulaku baru mengempit 2.353.594.754 (2,35 miliar) lembar saham BBYB atau setara dengan kepemilikan 24,98 persen per akhir Desember 2021.
Namun, jumlah lembar saham yang dimiliki oleh Akulaku bertambah 38.370.000 lembar menjadi 2.391.964.754 (2,39 miliar) pada sesi terakhir perdagangan kuartal I/2022. Dengan jumlah lembar saham itu, Akulaku berstatus sebagai pemegang 25,39 persen saham BBYB.
Di sisi lain, perseroan dalam waktu dekat juga akan menggelar rights issue. Direktur Utama BBYB Tjandra Gunawan menargetkan aksi korporasi senilai Rp5 triliun tersebut bisa bergulir awal kuartal II/2022.
Dalam perkembangan terkini, Manajemen Bank Neo Commerce telah mengumumkan akan menerbitkan 5 miliar saham baru dalam aksi penawaran umum terbatas atau rights issue yang rencananya akan berlangsung pada Mei 2022.
Berdasarkan prospektus yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, Senin (21/3), BBYB akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) VI sebanyak 5 miliar saham baru atas nama dengan nominal Rp100 tiap saham.
Bank Neo Commerce (BBYB) Huni Jajaran Top Losers pada Periode 4-8 April 2022
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, dikutip Minggu (10/4/2022) saham BBYB terkoreksi 15,07 persen selama sepekan atau dari level Rp2.190 merosot ke Rp1.860 lembar per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hadijah Alaydrus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
58 menit yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
Allo Bank (BBHI) Ramal Kredit Tumbuh Dobel Digit Tahun Depan
42 menit yang lalu