Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Sebut 4 Sektor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini

Hingga kuartal I/2022, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan perbaikan ekonomi terus berlanjut didukung oleh peningkatan konsumsi, investasi nonbangunan, dan kinerja ekspor.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). /Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). /Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan empat sektor yang melanjutkan tren pemulihan dan diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertama, yaitu sektor yang berorientasi ekspor. Hal ini sejalan dengan kinerja ekspor yang diperkirakan meningkat di tengah kenaikan harga komoditas.

“Di samping didukung kenaikan harga komoditas global, pada umumnya sektor yang berorientasi ekspor terus menunjukkan perbaikan, baik dalam kondisi usaha maupun dari sisi penyaluran kredit,” katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/4/2022).

Selain itu, sektor yang diperkirakan mengalami peningkatan yaitu sektor yang banyak dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat, di antaranya sektor makanan dan minuman, perdagangan, serta transportasi dan logistik.

Sejumlah sektor tersebut juga diperkirakan akan mendorong laju penyaluran kredit yang diperkirakan tumbuh pada kisaran 6 hingga 8 persen tahun ini.

Hingga kuartal I/2022, Perry mengatakan perbaikan ekonomi terus berlanjut didukung oleh peningkatan konsumsi, investasi nonbangunan, dan kinerja ekspor.

Sejumlah indikator dini pada Maret 2022 pun, seperti penjualan eceran, ekspektasi konsumen, dan PMI manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya pemulihan ekonomi domestik.

Namun demikian, BI memperkirakan perbaikan kinerja ekonomi ke depan akan dipengaruhi oleh volume ekspor yang tertahan seiring dengan lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi global dan perdagangan dunia akibat berlanjutnya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina.

Perbaikan permintaan domestik ke depan juga akan terpengaruh baik karena tertahannya volume ekspor maupun kenaikan harga energi dan pangan global.

Dengan perkembangan tersebut, BI merevisi ke bawah angka proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 4,5-5,3 persen, sedikit lebih rendah dari proyeksi awal sebesar 4,7-5,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper