Bisnis.com, JAKARTA – Tunjangan Hari Raya atau THR Lebaran menjadi satu hal yang sangat dinanti-nantikan saat bulan Ramadan atau menjelang Hari Raya Idulfitri. Namun, terkadang masyarakat mulai kalap saat menerima THR.
Executive Vice President Wealth Management Head OCBC NISP, Juky Mariska meminta agar masyarakat mulai disiplin berinvestasi ketika mendapatkan THR, yakni dengan menyisihkan terlebih dahulu pendapatan, bukan sisa dari pendapatan.
“Kalau Anda tidak bisa mengatur pengeluaran tersebut, keuangan Anda bisa menjadi tidak sehat. Apalagi ketika mendapatkan THR, dan semua THR dipakai untuk belanja buat lebaran tanpa menyisihkannya buat investasi,” kata Juky Mariska, Selasa (27/4/2022).
Juky menambahkan, masyarakat bisa menggunakan prinsip The 50/30/20 Budget Rule, di mana 50 persen untuk pengeluaran penting dan rutin, 30 persen untuk keinginan tersier, dan 20 persen untuk investasi.
Agar Anda tidak kalap saat menerima THR, simak beberapa tips mengelola THR dari OCBC NISP:
Buat Budget Pendapatan
Agar tidak boros dan kalap, Anda harus selalu membuat budgeting, baik dari gaji maupun bonus. Misalnya ketika mendapatkan gaji, Anda bisa mengeluarkan 20 persen dari gaji Anda untuk investasi, 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari Anda, 30 persen untuk keinginan Anda misalnya self reward atau buka puasa bersama.
Anda juga bisa menerapkan hal yang sama ketika Anda mendapatkan THR. Misalnya, 20 persen untuk investasi, 20 persen untuk keluarga, 30 persen untuk kebutuhan lebaran, 10 persen untuk dana darurat, dan 20 persen untuk sedekah.
Sesuaikan Hampers dengan Budget
Bulan Ramadan memang tidak bisa lepas tradisi hampers. Jika Anda ingin membeli hampers, Anda harus sesuaikan dengan budget dan jangan sampai Anda membeli hampers di atas budget.
Apalagi, Anda harus membeli banyak hampers dan hal itu akan semakin menyulitkan Anda untuk mengatur keuangan ke depannya dan menyisihkan untuk keperluan lain karena habis untuk membeli hampers.
Sisihkan untuk Investasi
Perlu diingat, THR bukanlah rejeki yang tiba-tiba datang. Artinya, Anda harus bisa mengatur THR dan menyisihkannya untuk investasi. Jika masih takut berinvestasi di saham, Anda bisa memulainya di reksa dana.