Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA membukukan penyaluran kredit ke segmen korporasi sebesar Rp286,97 triliun pada kuartal I/2022. Jumlah tersebut tumbuh 9,2 persen year on year atau yoy.
Kredit korporasi sendiri menjadi kontributor utama di BCA dengan porsi kredit sebesar 45 persen dari total Rp637,13 triliun kredit tersalurkan sepanjang 3 bulan pertama 2022.
Merujuk pada corporate presentation BCA kuartal I/2022 yang dikutip Bisnis, Selasa (10/5/2022), sektor manufaktur tercatat sebagai sektor dengan kontribusi terbesar dalam portofolio pembiayaan bisnis BCA.
Porsi pembiayaan yang disalurkan di sektor ini mencapai 23,5 persen dari total pembiayaan. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan industri yang hanya 16,5 persen untuk sektor manufaktur.
Sektor perdagangan menempati urutan kedua dengan porsi 22,3 persen dari total pembiayaan. Lebih tinggi dibandingkan dengan porsi pembiayaan industri perbankan di sektor ini yang sebesar 19 persen.
Kemudian pembiayaan untuk sektor layanan bisnis tercatat sebesar 12,8 persen dari total pembiayaan, dan kembali lebih tinggi dibandingkan dengan posisi di industri perbankan yang mencapai 8,5 persen.
Dari sisi performa atau kualitas kredit, non performing loan (NPL) untuk sektor manufaktur di BCA mencapai 4,4 persen dan sektor perdagangan sebesar 3,2 persen. Adapun NPL untuk sektor layanan bisnis tercatat sebesar 0,9 persen.
Jika dibandingkan dengan industri untuk sektor yang sama, NPL sektor manufaktur, perdagangan dan layanan bisnis masih lebih rendah. Pada kuartal I/2022 NPL untuk sektor manufaktur, perdagangan dan layanan bisnis di industri tercatat sebesar 5,2 persen, 4,3 persen dan 2,1 persen.
Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan kredit yang dicatatkan perseroan sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional. BCA mencatatkan pertumbuhan kredit di seluruh segmen, tidak hanya di segmen korporasi saja.
"Kredit korporasi naik 9,2 persen yoy mencapai Rp 286,9 triliun di Maret 2022, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA. Seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2 persen yoy menjadi Rp 188,8 triliun," kata Jahja.