Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk. (BNI) memperkuat bisnisnya di luar negeri dengan menghadirkan jaringan cabang internasional berstatus Representative Office di Amsterdam, Belanda.
Perusahaan dengan kode sandi BBNI itu berupaya menangkap potensi bisnis di wilayah Eropa pascaBrexit.
Jaringan cabang internasional tersebut diresmikan oleh Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan ditandai dengan penandatanganan prasasti sebagai simbol dimulainya aktivitas BNI di Amsterdam.
Kartika yang akrab disapa Tiko menyampaikan kehadiran BNI di Amsterdam dapat meningkatkan hubungan bisnis antara Indonesia dengan Belanda, maupun dengan negara lainnya di kawasan Eropa.
Kementerian BUMN juga proaktif mendorong lebih banyak perusahaan BUMN untuk memperluas bisnisnya di kancah global sehingga dapat menjadi referensi bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia. Saat ini, sudah ada 17 BUMN telah beroperasi di luar negeri, dengan total 83 cabang/anak usaha/cucu perusahaan/joint venture di 26 negara.
“Mewakili Kementerian Badan Usaha Milik Negara, kami menyampaikan apresiasi kepada BNI yang proaktif mengembangkan jaringan bisnisnya di luar negeri,” kata Tiko dalam siaran pers, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga
Tiko melanjutkan di tengah tantangan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 dan dampak dari situasi geopolitik di Eropa saat ini akibat perang Rusia – Ukraina, Uni Eropa dan Indonesia tetap berkomitmen kuat dalam mendorong kerjasama ekonomi antar negara.
Perdagangan Indonesia-Uni Eropa terus meningkat dalam setahun terakhir, dengan surplus perdagangan terhadap Eropa mencapai hampir EUR 9 Miliar atau sekitar Rp159 triliun. Bahkan pada tahun 2021, nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa melonjak 26 persen hingga mencapai EUR16,5 Miliar.
Di samping itu, negosiasi kesepakatan Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau IEU CEPA pun telah dilaksanakan dan telah mencapai kesepakatan penting antara lain mengenai perdagangan barang dan jasa, perdagangan dan pengembangan berkelanjutan, kerjasama ekonomi serta peningkatan kepastian dan investasi.
Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan BNI hadir di Amsterdam, Belanda untuk menyasar pasar di wilayah Eropa pasca Brexit.
Volume transaksi perdagangan ekspor-impor Belanda dengan Indonesia cukup besar, termasuk aliran Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia dan juga potensi Indonesia-related business serta group perusahaan Indonesia.
BNI juga menilai populasi diaspora Indonesia di Belanda cukup besar. Diperkirakan terdapat 1,7 diaspora Indonesia di negeri Kincir Angin tersebut. Kehadiran BNI diharapkan dapat membantu berbagai aktivitas bisnis baik korporasi UMKM maupun berbagai bisnis transaksi global ritel ke depannya.
“Kami berharap Amsterdam dapat menjadi salah satu daerah operasional yang strategis ke depannya sehingga dapat meningkatkan peran kami BNI sebagai global bank Indonesia yang aktif mendorong investasi langsung ke tanah Air sambal meningkatkan berbagai potensi ekonomi diaspora-diaspora di luar negeri,” sebutnya.
Keberadaan BNI di luar negeri antara lain memberi layanan bagi Diaspora. Saat ini Diaspora dapat membuka rekening tabungan Diaspora atau Diaspora Saving tanpa perlu mendatangi cabang BNI, namun melalui platform Mobile Banking BNI.
BNI di luar negeri pun menyediakan layanan transaksi trade finance, bank guarantee dan lainnya. Bagi Diaspora yang ingin mengembangkan usaha, BNI juga menyediakan skema pembiayaan melalui Diaspora Lending.
Upaya ekspansi ini tidak terlepas dari kolaborasi dengan counterpart di luar negeri berbasis digital, fintech, e-commerce, platform transaksi seperti blockchain dan lain-lain.
Kerjasama ini diharapkan bisa menjangkau lebih banyak lagi Diaspora dengan mudah, efisien dan cost effective.