Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Masyarakat ke Leasing Moncer, Berkah Motor Bekas Sampai Mobil Niaga

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat lini motor bekas hingga kendaraan niaga menjadi pendorong tumbuhnya bisnis leasing sepanjang kuartal I/2022.
Karyawan melintasi logo Mandiri Tunas Finance di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi logo Mandiri Tunas Finance di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perusahaan pembiayaan mencatat melonjaknya outstanding kredit perseroan sepanjang kuartal I/2022 ditopang oleh kendaraan niaga dan sepeda motor bekas.

Sebagai konteks, statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai piutang pembiayaan bersih industri pembiayaan per Maret 2022 mencapai Rp374,3 triliun, tumbuh 2,9 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan Maret 2021 senilai Rp363,7 triliun. Sedangkan ditarik sepanjang tahun berjalan, capaian ini tumbuh 2,7 persen (year-to-date/ytd) dari Desember 2021 senilai RpRp364,2 triliun.

Pada pembiayaan sektor produktif, pembiayaan alat berat menjadi pendorong utama. Seiring melonjaknya harga komoditas dan CPO. Tercatat bisnis pembiayaan alat berat mencapai Rp31,48 triliun. Nilai ini setara kenaikan 15 persen (yoy) secara tahunan dan 8,7 persen (ytd) ketimbang akhir tahun lalu. 

Menyusul setelahnya di sektor produktif yakni pembiayaan  mobil pengangkutan alias kendaraan niaga. Dengan jumlah outstanding senilai Rp44,54 triliun, maka kenaikan bisnis di sektor ini mencapai 11,3 persen (yoy) secara tahunan dan 5,6 persen (ytd) jika diukur sejak Desember 2021.

Beberapa pemain leasing yang bergerak di sektor alat berat mengungkap bahwa pendorong dari pertumbuhan dua objek ini, terutama karena geliat aktivitas sektor pertambangan dan perkebunan yang terdorong harga komoditas sejak setahun belakangan.

Deputi Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Albertus Hendi mencontohkan bahwa tumbuhnya outstanding pembiayaan alat berat pada kuartal I/2022 ini salah satunya ditopang ketersediaan unit yang telah membaik.

Awalnya, ketersediaan unit alat berat terpengaruh keterbatasan produksi dan kelangkaan komponen selama pandemi lalu. Adapun, truk dan mobil niaga awalnya melambat karena banyak debitur korporasi yang memilih wait n see dalam mengambil kredit investasi. Temasuk  menunggu kepastian kebijakan standar emisi Euro 4 yang berlaku mulai April 2022.

"Permintaannya sangat besar sejak akhir tahun lalu. Tapi harus pesan, karena unit dari merek-merek besar baru tersedia di akhir kuartal I/2022. Tak heran, unit alat berat dan kendaraan komersial bekas pun sedang ramai dicari sekarang, namun MTF tidak melayani [pembiayaan] bekas," ujarnya kepada Bisnis, Senin (23/5/2022).

Masih mengacu data OJK, pada pembiayaan multiguna terutama barang konsumsi, lini sepeda motor bekas mampu tumbuh double digit, tepatnya menjadi Rp18,5 triliun. Naik 10,1 persen (yoy) secara tahunan dan 4,3 persen (ytd) dari Desember 2021.

Pada lini pembiayaan kendaraan baru, perusahaan leasing menikmati berkah momentum perbaikan daya beli, meredanya pandemi, dan berbagai diskon harga jual unit sejak kuartal IV/2021 lalu.

Total outstanding pembiayaan mobil baru mencapai Rp114,8 triliun per kuartal I/2022. Secara tahunan dan kuartalan, masing-masing naik 5,1 persen (yoy) dan 2,4 persen (ytd). Total pembiayaan sepeda motor baru senilai Rp65,5 triliun tercatat naik 3,3 persen (yoy) dan 1 persen (ytd).

Terakhir, walaupun nominal outstanding terbilang kecil, namun barang-barang elektronik senilai Rp4,06 triliun dan barang konsumsi lain-lain senilai Rp6,8 triliun juga mencatatkan peningkatan signifikan secara tahunan, masing-masing 11,3 persen (yoy) dan 58,6 persen (yoy).

Ditarik pada kinerja sepanjang tahun berjalan. Pembiayaan ini hanya tumbuh masing-masing 4,1 persen (ytd) untuk elektronik, dan 0,2 persen (ytd) untuk barang konsumsi lain-lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper