Bisnis.com, JAKARTA - PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 520,01 persen year on year (yoy) pada 2021.
Plt Direktur Utama Askrindo Syariah Subagio Istiarno mengatakan, sepanjang 2021, Askrindo Syariah membukukan laba bersih senilai Rp169,3 miliar, naik dibandingkan 2020 yang mencapai Rp27,3 miliar. Jumlah laba pada 2021 tersebut merupakan laba tertinggi sejak Askrindo Syariah beroperasi di 2013.
"Tahun 2021 jumlah imbal jasa kafalah [IJK] bersih Askrindo Syariah mengalami peningkatan signifikan, yaitu sekitar 184,5 persen dibandingkan tahun 2020. Tahun ini kami memperoleh IJK bersih sebesar Rp459,35 miliar, sedangkan tahun 2020 IJK bersih kami tercatat Rp161,46 miliar," ujar Subagio melalui siaran pers, Senin (30/5/2022).
Pada 2021, Askrindo Syariah dapat menekan beban kafalah, tercatat hanya 32,89 persen dari jumlah perolehan kafalah, yaitu Rp151,1 miliar. Sedangkan 2020 beban kafalah mencapai 45,76 persen atau senilai Rp73,89 miliar.
"Di tahun 2021 aset perusahaan juga meningkat cukup baik, yaitu 35,79 persen dibandingkan tahun 2020. Kami mencatatkan total aset tahun 2021, yaitu Rp1,708 triliun sedangkan di tahun 2020 adalah Rp1,258 triliun. Rasio-rasio keuangan tahun 2021 umumnya menunjukkan nilai yang baik dan hasil asesmen atas tata kelola perusahaan juga memperoleh score yang baik," kata Subagio.
Guna meningkatkan produktivitas di 2022, lanjutnya, Askrindo Syariah terus masuk ke dalam bisnis-bisnis strategis, serta terus melakukan peningkatan khususnya di bidang digitalisasi.
Baca Juga
"Di awal tahun ini perusahaan telah meluncurkan Maasya atau Mobile Application Askrindo Syariah. Maasya merupakan aplikasi mobile yang diperuntukkan dalam proses layanan penjaminan berbasis digital. Saat ini, Maasya dapat melayani penerbitan jaminan surety bond dan custom bond yang dapat diakses dimanapun berada, dengan mengedepankan proses cepat dan mudah serta dapat menjangkau penjaminan proyek di berbagai daerah," jelasnya.
Selain itu, Askrindo Syariah dalam menjalankan bisnisnya juga mendukung program pemerintah, di mana Askrindo Syariah dipercaya sebagai lembaga penjamin untuk produk kredit usaha rakyat (KUR) syariah dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Kami akan terus berupaya mendukung program pemerintah dan berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada seluruh mitra bisnis dalam melakukan penjaminan pembiayaan serta berusaha selalu berperan aktif dalam ekosistem syariah secara Nasional," tutur Subagio.
Hingga saat ini, Askrindo Syariah telah memiliki 16 kantor cabang serta 23 kantor perwakilan pemasaran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia agar dapat melayani seluruh mitra bisnisnya dengan baik.
"Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder khususnya mitra bisnis perusahaan yang telah mendukung Askrindo Syariah sehingga kami dapat memperoleh pencapaian sejauh ini," tuturnya.
Adapun, laporan keuangan Askrindo Syariah telah selesai di audit Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (Firma anggota PwC) dengan opini Wajar Tanpa Modifikasian.
