Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) mengoreksi jadwal peluncuran aplikasi super atau super app, yang semula direncanakan meluncur pada tahun ini, mundur menjadi awal tahun 2023.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Information Technology BSI, Achmad Syafii, ketika ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (30/5/2022).
“[Peluncuran] super app jadinya awal tahun depan. Jadi, tahun ini sudah mulai proses pengembangannya. Kami sebenarnya sudah punya super app sekarang yang versi eksisting, tapi rasanya untuk bisa memberikan layanan lebih ke nasabah, kami perlu super app baru,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa super app baru akan mengusung teknologi dan behavior baru, misalnya micro services atau arsitektur layanan mikro. Micro services merupakan kerangka arsitektur yang dipakai sebagai model dalam pembuatan sistem cloud modern.
“Itu yang kami adopsi untuk ke depannya dan sekarang sudah dalam proses,” kata Achmad.
Sebelumnya, bank syariah terbesar di Indonesia ini mengungkapkan peluncuran super app bakal dilakukan pada 2022. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, ketika berkunjung ke Bisnis Indonesia awal Desember 2021.
Pada saat bersamaan, langkah BSI untuk meluncurkan super app dinilai positif oleh sejumlah pengamat karena dianggap akan membawa perkembangan bagi bisnis perseroan dan ekonomi syariah secara umum.
Peneliti Ekonomi Syariah dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Fauziah Rizki Yuniarti, mengatakan rencana BSI untuk menghadirkan super app telah menunjukkan bahwa bank syariah menyadari perubahan gaya hidup masyarakat kini.
Selain itu, peluncuran super app BSI juga memperlihatkan bahwa bank syariah mampu beradaptasi dengan digitalisasi sehingga bank mau berinvestasi di infrastruktur informasi teknologi atau IT.
Menurutnya, super app BSI akan memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, dan berkontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah. Hal ini juga akan menjadi stimulus bagi bank syariah lain untuk melakukan hal serupa.
Dengan demikian, peran perbankan syariah dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah akan meningkat. Selain itu, dia menyatakan bahwa sudah seharusnya emiten bank dengan kode saham BRIS ini lebih adaptif terhadap digitalisasi.