Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memangkas proyeksi pertumbuhan kredit nasional pada 2025. Sebelumnya, Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit nasional akan tumbuh sebesar 10,47% secara tahunan (year on year/YoY) pada 2025.
Dalam paparan proyeksi indikator makroekonomi yang disampaikan Head of Macroeconomic & Financial Market Research Department Bank Mandiri Dian Ayu Yustina, pertumbuhan kredit nasional diperkirakan tumbuh 8,75% YoY pada 2025.
“Pertumbuhan kredit 8,75% YoY,” demikian dalam paparan yang disampaikan Dian Ayu dalam agenda Mandiri Macro and Market Brief 3Q25 Indonesia Economic Outlook, Kamis (28/8/2025).
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan pemangkasan proyeksi pertumbuhan kredit nasional tahun ini dilakukan usai mencermati realisasi penyaluran kredit yang masih melambat hingga pertengahan tahun.
Dia mengatakan hingga Juli 2025 pertumbuhan kredit baru mencapai 2,70% secara year to date (YTD), jauh di bawah tren historis. Padahal, kata dia, pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan kredit justru mencatatkan salah satu kinerja terbaik dalam enam tahun terakhir.
“Jadi, ini polanya antara pertumbuhan kredit year-to-date dan DPK year-to-date di tahun ini dan tahun yang lalu, itu agak berbalik,” kata Andry.
Baca Juga
Dia menuturkan, pertumbuhan kredit YTD tahun ini relatif rendah dalam lima tahun terakhir, sementara pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) justru menjadi salah satu yang paling tinggi, sehingga berdampak pada penurunan loan to deposit ratio (LDR).
Menurutnya, perlambatan kredit disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari efek basis tinggi pada 2024, hingga adanya alternatif pendanaan yang lebih murah melalui instrumen pasar modal seperti obligasi seiring penurunan suku bunga acuan. Selain itu, sektor konsumsi dan segmen ritel juga masih menunjukkan permintaan yang relatif lambat.
Sebelumnya, Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit nasional tumbuh sebesar 10,47% YoY pada 2025. Perkiraan tersebut dimuat dalam Daily Economic and Market Review yang dirilis pada 24 Maret 2025.
Bank pelat merah itu menuturkan, pertumbuhan ini didorong oleh tren penurunan suku bunga yang dapat menjadi katalis utama dalam mendorong pertumbuhan kredit dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.
“Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit nasional akan tumbuh sebesar 10,47% YoY pada 2025,” demikian dikutip Kamis (28/8/2025).
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan pada Juli 2025 tumbuh melambat dibanding bulan sebelumnya. Tercatat, kredit perbankan tumbuh 7,03% YoY pada Juli 2025.
Bank sentral juga mengungkap, pertumbuhan kredit dari sisi permintaan lebih banyak ditopang oleh sektor-sektor yang berorientasi ekspor, khususnya pertambangan dan perkebunan, serta sektor transportasi, industri, dan jasa sosial.
“Secara keseluruhan, perlambatan kredit mencerminkan permintaan dari pelaku usaha yang belum kuat dan cenderung menggunakan pembiayaan internal bagi usahanya,” demikian mengutip laman resmi BI, Kamis (28/8/2025).
Adapun secara keseluruhan, BI memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan berada dalam kisaran 8%-11% pada 2025.