Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI optimistis penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh pada kisaran 15-25 persen pada tahun ini sejalan dengan pulihnya perekonomian dan penjualan kendaraan yang lebih baik dibandingkan dengan 2021.
Adapun terkait krisis cip semikonduktor dan berakhirnya insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) pada 31 Maret 2022, berdampak pada KKB kuartal II/2022.
EVP Consumer Loans Bank Mandiri, Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan cip semikonduktor banyak digunakan oleh kendaraan-kendaraan berasal dari Jepang. Sekitar 80 persen kendaraan roda empat di Tanah Air berasal dari Negeri Matahari Terbit tersebut. Sementara itu, untuk kendaraan China dan Korea Selatan, nampaknya tidak terlalu terganggu krisis cip.
Dengan krisis cip tersebut, maka secara umum suplai kendaraan terganggu yang berdampak juga pada KKB. “Jadi mungkin KKB pada kuartal II/2022 akan 10–15 persen lebih rendah angkanya pada kuartal I/2022,” kata Susatyo kepada Bisnis, Kamis (9/6/2022).
Susatyo mengatakan secara waktu pada periode April dan Mei waktu penjualan kendaraan juga lebih pendek karena terpotong libur Hari Raya Idulfitri. Beberapa tempat penjualan mobil baru mulai beroperasi pada pertengahan Mei.
Susatyo menuturkan meski sempat tertekan pada April dan Mei, penyaluran KKB diperkirakan akan mulai merangkak naik pada Juni 2022. Penyaluran KKB juga diprediksi akan melesat pada kuartal III/2022 dan kuartal IV/2022 atau menjelang tutup tahun.
Baca Juga
Bank Mandiri optimistis penyaluran KKB pada 2022 akan naik hingga dua digit dibandingkan dengan tahun lalu, sejalan dengan proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang memproyeksikan penjualan kendaraan bermotor tumbuh 20 persen year on year pada tahun ini.
Susatyo menuturkan sebanyak 70–72 persen penjualan kendaraan bermotor masih kredit, sehingga penjualan kendaraan berdampak pada KKB.
“Jadi KKB akan naik. Secara moderat tumbuh 15 persen dan maksimumnya sekitar 25 persen yoy pada tahun ini,” kata Susatyo.
Munculnya mobil tipe-tipe baru dan penjualan mobil diatas Rp200 jutaa yang terus tumbuh, kata Susatyo, akan mendorong KKB. Sementarai itu kendaraan listrik berpengaruh, namun tidak terlalu besar. “Paling kencang pertumbuhan KKB di kuartal IV/2022,” kata Susatyo.
Merujuk data Bank Indonesia total KKB yang disalurkan bank pada April 2022 mencapai Rp107,1 triliun, tumbuh 4,9 persen year on year/yoy. Adapun pada Maret 2022, KKB tumbuh 1,9 persen yoy menjadi Rp105,2 triliun.
Jika dibandingkan dengan 3 tahun lalu, KKB pada April 2022 berbalik tumbuh setelah pada April 2021 dan April 2020, kredit kendaraan bermotor minus masing-masing 1,8 persen dan 27,3 persen secara tahunan.