Bisnis.com, JAKARTA — Laju penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) PT Bank CIMB Niaga Tbk. atau BNGA tetap stabil di tengah krisis cip semikonduktor dan penurunan penjualan kendaraan pada April 2022.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan melalui CIMB Niaga Finance, perseroan mencatatkan pertumbuhan KKB sekitar 50 persen pada Mei 2022, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan berasal dari [KKB] campuran mobil baru, bekas dan juga refinancing,” kata Lani kepada Bisnis, Kamis (9/6).
Lani menambahkan strategy untuk membagi pertumbuhan, bukan hanya berasal dari sumber pinjaman mobil baru, cukup berhasil pada 5 bulan pertama 2022.
Bank CIMB Niaga optimistis laju KKB pada tahun ini akan melesat tajam dibandingkan dengan 2021.
“Kami perkirakan akan tetap baik di kuartal II/2022. Kami harapkan sampai akhir tahun KKB masih bisa tumbuh di atas 30 persen,” kata Lani.
Sebelumnya, data terbaru yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan kendaraan pada April 2022 melorot. Penjualan pada April 2022 tercatat sebanyak 82.877 unit, turun 15,89% dari bulan sebelumnya yang mencapai 98.544 unit.
Gaikindo menyampaikan ada sejumlah hal yang memicu penurunan tersebut. Beberapa di antaranya yaitu relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang berahir pada Maret 2022, masa Ramadan yang merupakan periode pendek penjualan, serta kendala suplai mikrocip dunia.
Sementara itu, merujuk data Bank Indonesia total KKB yang disalurkan bank pada April 2022 mencapai Rp107,1 triliun, tumbuh 4,9 persen secra tahunan (year-on-year/yoy). Adapun pada Maret 2022, KKB tumbuh 1,9 persen yoy menjadi Rp105,2 triliun.
Jika dibandingkan dengan 3 tahun lalu, KKB pada April 2022 berbalik tumbuh setelah pada April 2021 dan April 2020, kredit kendaraan bermotor minus masing-masing 1,8 persen dan 27,3 persen secara tahunan.