Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terus berupaya mengembangkan jaringan bisnis di luar negeri dengan mengoptimalkan peran BNI Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN).
Di Jepang, BNI Tokyo proaktif mencari peluang-peluang bisnis dengan memindahkan kantornya ke daerah bisnis yang lebih strategis.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan Jepang merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia melalui hubungan bilateral yang telah terjalin sejak tahun 1958.
Pada 1959, BNI hadir di Tokyo sebagai Representative Office yang kemudian pada tahun 1968 ditingkatkan menjadi kantor cabang sehingga dapat melayani berbagai jasa serta produk perbankan.
“Tentunya kami terus berupaya untuk memperkuat kinerja bisnis luar negeri. Salah satu caranya adalah dengan relokasi kantor BNI Tokyo ke lokasi yang lebih strategis, mudah diakses dan berada di business district yaitu ke Nurihiko Building South Tower, Tokyo”, kata Royke dalam siaran pers, Kamis (9/6/2022).
Royke menambahkan BNI Tokyo memiliki peran sebagai jembatan antara Indonesia dan Jepang, seperti tercermin dari perannya sebagai penghubung, khususnya bagi perusahaan-perusahaan Jepang termasuk berskala kecil-menengah yang berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga
BNI Tokyo menyediakan tempat untuk mempromosikan produk-produk unggulan UMKM Indonesia sekaligus memfasilitasi business matching antara buyer dari Jepang dengan seller dari Tanah Air.
Royke mengatakan untuk menekan biaya logistik dan membuat produk UMKM lebih kompetitif, BNI juga telah bekerja sama dengan KBRI menyiapkan Sentra Distribusi.
“Sentra distribusi ini menggunakan strategi dropship yang dinilai efektif untuk UMKM,” sebutnya.
Jepang sendiri memiliki potensi bisnis yang besar bagi Indonesia. Volume perdagangan Indonesia dengan Jepang pada 2021 mencapai US$ 32.49 Milyar.
Aliran FDI ke Indonesia yang besar, dengan populasi Diaspora Indonesia yang diperkirakan mencapai 56.000 orang serta banyaknya perusahaan Indonesia-related di Jepang, merupakan target pasar yang potensial.
Pada kuartal I/2022, aset BNI Tokyo tercatat US$946 juta dengan komposisi bisnis Indonesia related sebesar 96.91 persen. BNI telah memiliki layanan XPORA yang mensinergikan customer UMKM BNI di Indonesia dengan potensi pasar di luar negeri.
Dalam konteks ini, BNI Tokyo terlibat aktif dalam wadah SME Center di Jepang yang merupakan kolaborasi antara BUMN di Jepang bersama KBRI guna mendukung SME di Indonesia Go Global.
“Diharapkan BNI Tokyo dapat menjadi katalis bagi pengembangan usaha milik Diaspora, menjadi jembatan bisnis antara Indonesia dengan Kawasan Asia Timur, serta berkontribusi nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Royke.