Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Jatuh Tempo, Maybank Indonesia (BNII) Siap Bayar Obligasi Rp637,26 Miliar

PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) menyatakan telah menyiapkan dana senilai Rp637,26 miliar untuk melunasi pokok dan bunga obligasi berkelanjutan III Tahap I tahun 2019 Seri B.
Maybank Indonesia tengah menyiapkan uang untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada 3 Juli 2022. /Bisnis-Himawan L Nugraha
Maybank Indonesia tengah menyiapkan uang untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada 3 Juli 2022. /Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) menyatakan telah menyiapkan dana senilai Rp637,26 miliar untuk melunasi pokok dan bunga obligasi berkelanjutan III Tahap I tahun 2019 Seri B yang akan jatuh tempo pada 3 Juli 2022.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/6/2022), manajemen Maybank Indonesia menjelaskan pelunasan pokok dan bunga obligasi itu terdiri dari pokok obligasi sebesar Rp624 miliar dan bunga obligasi ke-12 (gross) sebesar Rp13,26 miliar. 

Pelunasan tersebut akan dilakukan dan didistribusikan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen pembayaran,” jelas manajemen, dikutip Jumat (10/6/2022).

Selain itu, perseroan juga akan melunasi obligasi berkelanjutan II Tahap I Tahun 2017 Seri A yang akan jatuh tempo pada 11 Juli 2022 dengan dana yang disiapkan sebesar Rp443,7 miliar. Itu terdiri dari pokok obligasi dan bunga obligasi ke-20. 

“Pokok obligasi sebesar Rp435 miliar dan bunga obligasi ke-20 (gross) sebesar Rp8,7 miliar,” jelasnya.

Jika menilik laporan keuangan Maybank Indonesia dalam tiga bulan pertama di 2022, perseroan meraup laba bersih konsolidasian sebesar Rp395,93 miliar, naik 1,98 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp388,24 miliar. 

Head Corporate & Brand Communications Maybank Indonesia Tommy Hersyaputera mengatakan kinerja tersebut didukung oleh biaya provisi yang rendah, efisiensi biaya bunga dan biaya overhead yang terkendali.

"Serta pertumbuhan pendapatan fee based yang kuat sehubungan dengan transaksi pasar global dan fee based income dari anak perusahaan," ujar Tommy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper