Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Amar (AMAR) Gandeng Equine Global Siapkan Kematangan Digital

Bank Amar berkolaborasi dengan Equine Global meningkatkan efisiensi sistem teknologi informasi dengan menerapkan tata kelola dan melakukan penilaian Kematangan TI berdasarkan COBIT 2019.
Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) menggandeng Equine Global untuk meningkatkan efisiensi sistem teknologi informasi (TI) melalui penerapan tata kelola dan melakukan penilaian Kematangan TI (ITMA) berdasarkan COBIT 2019.

Langkah tersebut merupakan upaya emiten bank bersandi saham AMAR ini untuk meningkatkan kematangan digitalnya sesuai dengan standar Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan OJK.

Sebagaimana diketahui, asesmen OJK terhadap DMAB (Digital Maturity Assessment for Bank) pada 2021 menemukan nilai rasio rata-rata tingkat kematangan bank digital di Indonesia terhadap rasio maksimum tingkat kematangan digital belum memadai.

Sedikitnya, terdapat enam aspek kriteria yang juga mencakup persentase rata-rata penilaian DMAB terhadap tingkat kematangan digital maksimum di Indonesia, yakni data (57 persen), teknologi (50 persen), manajemen risiko (43 persen), kolaborasi (53 persen), tata kelola perusahaan (46 persen), dan nasabah (50 persen).

Menurut standar OJK, tingkat tertinggi kematangan digital merupakan proksi dari tingkat kematangan digital yang dimiliki oleh bank yang sepenuhnya digital.

Chief Technology Officer (CTO) Amar Bank, Kevin Kane, mengatakan bahwa sistem TI yang lebih matang dan efisien diperlukan untuk meningkatkan tingkat kematangan bank digital sesuai dengan standar Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan oleh OJK.

“Dengan menerapkan prinsip, model, dan praktik terbaik COBIT 2019, kami dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan produktivitas sistem TI dengan tetap menjaga kepatuhan dan keamanan informasi, yang nantinya akan meningkatkan nilai layanan TI dan sumber daya sekaligus juga kepercayaan dari nasabah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/6/2022).

COBIT 2019 adalah kerangka kerja komprehensif yang selaras dengan praktik, alat analisis, dan model. Kerangka ini dikembangkan Information Systems Audit and Control Association (ISACA), organisasi internasional dengan lebih dari 150.000 anggota di dunia,

Penilaian Kematangan Teknologi Informasi (ITMA) berdasarkan kerangka COBIT 2019 oleh Equine Global untuk Amar Bank, terdiri dari dua tujuan utama. Pertama, memperkuat struktur dan keunggulan kompetitif. Kedua, memperkuat tata kelola TI dan manajemen risiko.

Kevin mengatakan penilaian berdasarkan kerangka ini diharapkan dapat lebih menyelaraskan sistem TI dengan tujuan perusahaan, meningkatkan nilai dan kepercayaan terhadap sistem informasi perusahaan, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas TI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper