Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Panin (PNBN) Melonjak Saat IHSG Lemah, Analis Pasar Modal Enggan Komentar

Saham Bank Panin terus melonjak meski IHSG berada di posisi lemah. Di tengah anomali itu, para analis pasar modal memilih enggan berkomentar terkait terbangnya saham bank milik Mu'min Ali Gunawan tersebut.
Bank Panin/panin.co.id
Bank Panin/panin.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Panin Tbk. (PNBN) terus melonjak meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi lemah. Di tengah anomali itu, para analis pasar modal memilih enggan berkomentar terkait terbangnya saham bank milik Mu'min Ali Gunawan tersebut.

Sampai dengan penutupan perdagangan, Senin (13/6/2022), saham Bank Panin menjadi satu dari tiga bank yang mampu bertahan di zona hijau. Mayoritas saham emiten bank masuk ke zona merah karena IHSG melemah 1,29 persen menuju posisi posisi 6.995,44.

Di tengah melemahnya bursa, kemarin, saham PNBN justru melesat 6,51 persen menuju level Rp1.800 per lembar atau posisi tertingginya sepanjang tahun 2022. Volume saham PNBN yang diperdagangkan mencapai 106,9 juta dengan nilai turnover Rp186 miliar.

Merekahnya saham PNBN juga tecermin secara ytd. Sejak awal 2022 hingga saat ini, saham bank yang dikendalikan oleh Panin Financial dan Australia and New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ) melalui Vontraint No. 1103 PTY Ltd. ini sudah melesat 133,77 persen.

Sejumlah sentimen mewarnai kinerja kinclong saham Bank Panin pada tahun ini. Mulai dari rumor divestasi saham ANZ di Bank Panin hingga rencana pembagian dividen untuk tahun buku 2021, setelah 17 tahun lamanya perseroan absen menebar dividen.

Menanggapi rumor divestasi saham ANZ, Direktur Utama Bank Panin Herwidayatmo menyatakan bahwa hingga saat ini manajemen perseroan tidak sama sekali mendengar rencana penjualan saham dari ANZ Group selaku pemegang saham pengendali. 

Dia juga menegaskan perseroan belum mendapatkan informasi lebih lanjut, terkait dengan rencana lama ANZ Group. “Sampai saat ini manajemen PaninBank belum memperoleh pemberitahuan dari pihak ANZ tentang hal tersebut,” ujarnya. 

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum memberikan penjelasan terkait kelanjutan rencana divestasi ANZ. “Terkait aksi korporasi individu bank itu langsung konfirmasi ke korporasinya,” ujar Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot lewat pesan singkat.

Di sisi lain, sejumlah analis pasar modal tidak banyak berkomentar bahkan cenderung bungkam mengenai melesatnya harga saham PNBN saat ini. “Maafkan, no comment dulu ya,” ujar CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya, Senin (13/6). 

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, juga serupa. Dia mengatakan bahwa tidak berkenan menjawab terkait dengan PNBN karena dinilai sangat sensitif. “Karena ada orang di belakangnya, terima kasih atas pengertiannya,” tuturnya. 

Sentimen lain yang diperkirakan membuat saham PNBN melambung adalah rencana perseroan untuk membagikan dividen, setelah 17 tahun absen. PNBN tercatat membagikan dividen tunai terakhir kali pada 2005 senilai Rp8 per saham. 

“Mengapa selama 17 tahun tidak membagi dividen? Karena pemegang saham selama ini memprioritaskan penguatan modal. Sebagaimana dimaklumi, sebagai bank, kita diwajibkan untuk memiliki modal yang cukup kuat,” kata Herwidayatmo

Dalam RUPS pada 26 Juni 2020 dan 9 Juni 2021, Bank Panin memutuskan tidak membagikan dividen. Perseroan memutuskan untuk menggunakan laba bersih tahun 2020 dan 2019 untuk memperkuat permodalan di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif.

Pada 2020, emiten bank dengan sandi saham PNBN mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,12 triliun dengan laba operasional sebelum pencadangan senilai Rp6,69 triliun. 

Sementara itu, Bank Panin akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang salah satunya meminta persetujuan pembagian dividen pada 22 Juni mendatang. 

“Penggunaan laba dan pembagian dividen sudah menjadi agenda untuk diputuskan dalam RUPST nanti pada tanggal 22 Juni 2022. Jadi apakah jadi membagi dividen, tergantung keputusan Pemegang Saham dalam RUPST tersebut,” ujar Herwidayatmo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper