Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank KB Bukopin (BBKP) Dapat Pinjaman Dana Rp4,4 Triliun dari IFC

Pinjaman luar negeri sebesar US$300 juta atau setara Rp4,4 triliun dari International Finance Corporation (IFC) nantinya digunakan KB Bukopin untuk ekspansi bisnis berwawasan lingkungan.
Karyawan melayani nasabah di kantor PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) mendapatkan pinjaman luar negeri sebesar US$300 juta atau setara Rp4,4 triliun dari International Finance Corporation (IFC). Dana ini nantinya digunakan perseroan untuk ekspansi bisnis berwawasan lingkungan.

Berdasarkan keterangan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penyaluran pinjaman tersebut terjadi dalam dua langkah. Pertama, IFC memberikan langsung US$60 juta atau 20 persen dari total pinjaman kepada Bank KB Bukopin pada 31 Mei 2022.

Kedua, sisa pinjaman atau US$240 juta diberikan IFC kepada induk usaha KB Bukopin, yaitu Kookmin Bank Co. Ltd (KBHQ) yang kemudian meminjamkannya pada Kookmin Bank Co. Ltd. Singapore Branch (KBSG).

Selanjutnya, KBSG menyalurkan seluruh sisa pinjaman kepada Bank KB Bukopin yang terealisasi pada 10 Juni 2022. Alhasil, KB Bukopin meraih total pinjaman US$300 juta dengan waktu 3 tahun, dan bunga pinjaman berbasis kuotasi INDOGB 3 tahun plus margin 140 basis poin, yang bersifat bersih atau tanpa ada jaminan.

Direktur Bank KB Bukopin Helmi Fakhrudin, dalam surat kepada otoritas bursa, mengatakan pinjaman luar negeri tersebut akan digunakan untuk pendanaan ekspansi bisnis perseroan, khususnya penyaluran kredit berwawasan lingkungan.

“Tujuan utama dari pinjaman IFC dan KBSG yakni pendanaan dalam kredit yang berwawasan lingkungan sejalan dengan program yang sedang gencar digaungkan terkait keuangan berkelanjutan,” ujar Helmi dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (14/6/2022).

Dia melanjutkan bahwa dalam penyaluran pendanaan, emiten bank berkode saham BBKP ini akan menghindari sektor-sektor yang dapat menimbulkan kerugian bagi lingkungan. Selain itu, perseroan akan menyalurkan pembiayaan kepada debitur yang memiliki fokus pada lingkungan.

Perseroan memproyeksikan bahwa pinjaman luar negeri dari IFC dan KBSG cukup profitable dengan kontribusi margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 2,89 persen. Hal ini berdasarkan kalkulasi serta asumsi penyaluran kredit dan suku bunga.

Di sisi lain, KB Bukopin juga tengah berupaya menekan kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sehingga sejajar dengan bank-bank lain di Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun.

Secara terpisah, Chief Financial Officer KB Bukopin Seng Hyup Shin mengatakan bahwa dibandingkan bank-bank konvensional lainnya, rasio NPL perseroan dinilai masih terlampau tinggi. Hingga kuartal I/2022, NPL gross perseroan mencapai 11,76 persen dan net 4,95 persen.

“Salah satu strategi yang kami lakukan saat ini kami sedang melakukan uji tuntas [due diligence] dengan mitra-mitra dan setelah uji tuntas akan kami lakukan konsolidasi terkait langkah-langkah untuk menekan bad loan,” kata eksekutif KB Bukopin tersebut pada akhir Mei 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper