Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Habis Disuntik Pendanaan Seri C+, Ini Strategi Modalku Mulai Cetak Laba

Menurut Modalku, kunci agar strategi 'bakar uang' tak lantas berpengaruh negatif buat kinerja keuangan perusahaan, yaitu memperkuat kesesuaian target pengguna, untuk menentukan bagaimana aktivitas dan platform yang tepat untuk mengawali ekspansi bisnis.
Reynold Wijaya (CEO & Co-Founder Modalku) dan Iwan Kurniawan (COO & Co-Founder Modalku). /Istimewa
Reynold Wijaya (CEO & Co-Founder Modalku) dan Iwan Kurniawan (COO & Co-Founder Modalku). /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Platform pendanaan digital UMKM, Modalku (PT Mitrausaha Indonesia Grup) mengaku masih dalam fase mengejar pertumbuhan, seiring keberhasilan dalam meraup putaran pendanaan terbaru.

Sebagai informasi, di tengah maraknya perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi yang berguguran karena fenomena keringnya peluang pendanaan, entitas Grup Modalku justru masuk ke dalam kelompok segelintir startup yang baru saja mendapat suntikan modal jumbo. Tepatnya di tahap Seri C+ senilai US$144 juta.

Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya mengungkap bahwa kepercayaan investor merupakan buah keberhasilan pihaknya membuktikan diri memiliki kemampuan dan kapasitas terus bertumbuh dengan pesat dalam waktu singkat.

"Selain itu, Modalku juga berhasil membuktikan bahwa kami berdampak positif buat UMKM, sekaligus buat para mitra pemberi pinjaman. Pendanaan terakhir yang Grup Modalku terima, tentunya juga dipengaruhi oleh keberhasilan kami membuktikan kapabilitas kredit selama krisis finansial yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (16/6/2022).

Sebagai pengingat, Grup Modalku atau Funding Societies lewat Funding Asia Group diguyur pendanaan di Seri C+ pada Februari 2022. Menyusul putaran pendanaan Seri C yang sebelumnya terealisasi senilai US$45 juta, diperoleh antara periode 2020 sampai 2021.

Investor yang terlibat dalam pendanaan terbaru Modalku ini, antara lain SoftBank Vision Fund 2, dan investor baru seperti VNG Corporation yang merupakan perusahaan teknologi raksasa dari Vietnam, Rapyd Ventures, investor global berbasis di Asia bernama EDBI, Indies Capital, K3 Ventures, dan Ascend Vietnam Ventures.

Reynold menjelaskan bahwa setiap perusahaan tentu memiliki strategi masing-masing untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, termasuk aktivitas 'bakar uang' lewat promosi dan branding yang dilakukan di berbagai platform.

"Modalku sendiri senantiasa menerapkan strategi untuk menjadi platform yang sehat dan tentu mengarah ke profit. Tim Modalku selalu melakukan perhitungan cost yang dikeluarkan, serta seberapa besar return of investment, agar setiap aktivitas, termasuk promosi yang dilakukan, bisa menghasilkan dampak yang positif bagi perusahaan," jelasnya.

Menurutnya, kunci agar strategi bakar uang tak lantas berpengaruh negatif buat kinerja keuangan perusahaan, yaitu memperkuat kesesuaian target pengguna, untuk menentukan bagaimana aktivitas dan platform yang tepat untuk mengawali ekspansi bisnis.

"Kami selalu berusaha untuk bijaksana dalam mengatur seluruh alokasi pengeluaran perusahaan, serta terus berusaha semakin efektif. Saat ini fokus kami memperoleh stabilitas bisnis. Ketika bisnis sudah stabil, perusahaan pasti akan menuju ke arah profitabilitas," tambahnya.

Ke depan, Reynold menjelaskan bahwa fokus pihaknya dalam waktu dekat masih berada dalam mode pertumbuhan. Modalku akan terus berinovasi dan mengembangkan layanan, agar bisa memberikan akses pendanaan yang menjangkau lebih banyak UMKM potensial.

Sebagai informasi, saat ini jumlah penyaluran pinjaman Grup Modalku telah mencapai Rp35,60 triliun kepada lebih dari 5 juta transaksi pinjaman UMKM di Asia Tenggara, mencakup Modalku di Indonesia dan Funding Societies di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Terkhusus Indonesia, akumulasi penyaluran sejak berdiri sampai Mei 2022 mencapai Rp5,58 triliun kepada 68.086 UMKM, disumbang periode berjalan tahun 2022 senilai Rp592,3 miliar.

Saat ini, outstanding pinjaman tersisa yang dikelola Modalku Rp264,2 miliar kepada 19.666 UMKM. Tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari (TKB90) 95,33 persen. Modalku juga telah menggandeng lebih dari 200.000 pendana, baik individu maupun institusi.

Berdasarkan laporan keuangan Modalku Indonesia per 31 Desember 2021, total aset telah mencapai Rp82,55 miliar. Dari sisi operasional, pendapatan mencapai Rp40,43 miliar, sementara beban Rp68,53 miliar, sehingga rugi usaha masih mencapai Rp28,1 miliar.

Adapun, apabila turut mencakup komponen pendapatan keuangan dan pendapatan lain-lain, serta beban keuangan dan beban pajak final, rugi komprehensif Modalku pada tutup buku 2021 senilai Rp22,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper