Bisnis.com, JAKARTA - Belajar berinvestasi baik sebagai investor jangka panjang maupun trader membutuhkan pembelajaran. Salah satu referensi paling dikenal yakni suhunya Warren Buffet, Benjamin Graham.
Siapa yang tidak kenal dengan Warren Buffet? Pengusaha asal Amerika Serikat ini terkenal sebagai salah satu investor tersukses di dunia. Terkenal serba bisa baik di dunia bisnis maupun investasi, pernahkah bertanya-tanya, dari mana awalnya Buffet mendapatkan ilmunya? Siapa guru Warren Buffet?
Ya, dia adalah Benjamin Graham, panutan dari berbagai investor ternama dunia yang menelurkan banyak teori dan konsep investasi legendaris.
Biografi Benjamin Graham
Mengutip dari PintuAcademy, Kamis (23/6/2022), Benjamin Graham lahir pada 1894 di London dan wafat tahun 1976 di Perancis, Graham menjadi salah satu sosok paling berpengaruh dalam dunia investasi.
Meskipun demikian, total kekayaan Benjamin Graham yang diwariskan kepada penerusnya diperkirakan hanya sekitar US$3 juta saja. Buffett mengakui, menjadi kaya dan mencari uang sebanyak-banyaknya bukanlah motivasi Graham. Dia lebih tertarik mewariskan ilmu pengetahuan yang dimiliki, yang mana membuatnya layak dijuluki The Father of Value Investing.
Jika dilihat lagi, perjalanan hidup Graham tidaklah selalu mulus. Peristiwa Panic Bank tahun 1907 menyebabkan keluarga Graham kecil kehilangan tabungan. Mereka memutuskan memboyong Graham pindah ke Amerika Serikat. Beranjak dewasa, Graham muda meneruskan pendidikan di Columbia University dengan mengandalkan beasiswa.
Lulus kuliah, dia langsung mengiyakan tawaran pekerjaan di Wall Street. Menginjak usia 25 tahun, Graham telah mengantongi pendapatan US$500.000 per tahun, jumlah yang luar biasa besar saat itu.
Namun, peristiwa Krisis Pasar Saham pada 1929 menjatuhkan Graham hingga titik terendah hidupnya. dia kehilangan seluruh investasi yang dimiliki, tetapi ia justru mendapat pelajaran tak ternilai dari peristiwa itu.
Graham pun menuangkan pengalaman berharga tersebut lewat buku Security Analysis bersama David Dodd, rilis tahun 1934 bersamaan dengan terjadinya Great Depression. Buku itu menguraikan dasar konsep value investing lewat pengenalan nilai intrinsik dan margin of safety.
Dia menyatakan, investasi tetap menjanjikan sepanjang investor mendalami nilai fundamental dan tetap aman dilakukan di tengah badai krisis keuangan sekalipun.
Buku Intelligent Investor Benjamin Graham
Tahun 1949, Graham mengeluarkan buku The Intelligent Investor yang fenomenal dan masih menjadi “kitab suci” investasi sepanjang masa. Buku tersebut memaparkan teori dan konsep investasi Graham mengenai investasi yang tidak sama dengan spekulasi.
Graham coba membongkar pemikiran yang umum kala itu, yakni investor hanya bisa mengandalkan sentimen pasar dan berinvestasi di bawah pengaruh emosi. Dia percaya pada konsep investasi bahwa investor harus bertindak cerdas dalam menyusun atau mempelajari analisis dari laporan keuangan dan operasional suatu perusahaan sebelum memutuskan apa yang mereka akan lakukan pada saham tersebut.
Teori dan Konsep Investasi Benjamin Graham
Beberapa poin yang bisa digaris bawahi dari teori dan konsep investasi Graham adalah:
- Investasi tidak bisa menciptakan keuntungan cepat dan mudah. Sesuatu yang mudah memberi keuntungan pasti berisiko tinggi.
- Investor harus mencari cara agar bisa meraih keuntungan dengan tetap melindungi aset yang diinvestasikan.
- Lihat perusahaan dari real value perusahaan itu berikut bagaimana harga saham yang dibeli dapat memberi keuntungan sesuai real value yang dimiliki.
- Beli saham dengan harga jauh di bawah harga wajar, pendekatan investasi ini pas bagi investor yang punya profil risiko rendah.
Berinvestasilah di “perusahaannya”, bukan hanya “sahamnya” karena investasi dilakukan untuk jangka panjang. Jadi, hindari mengambil keputusan investasi dengan berdasar pada naik turunnya saham jangka pendek.
Low effort jadi ciri pendekatan investasi Graham. Investor hanya butuh usaha ekstra pada saat mencari saham mana yang layak dipinang.
Lakukan Investasi dengan Cerdas
Graham percaya pada teori dan konsep investasi yang berfokus pada periode jangka panjang dan mematuhi aturan main saham sebagai cara paling aman untuk melindungi aset yang ditanamkan. Berbeda dengan spekulan yang kerap langsung bereaksi saat membaca pergerakan nilai instrumen.
Investasi aman bakal berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara serta mendorong terciptanya lapangan kerja. Namun, spekulasi sah-sah saja dilakukan selama tetap mengacu pada perhitungan logis, fakta relevan, dan berbagai informasi yang valid. Pendek kata, investasi cerdas, spekulasi pun juga harus cerdas.
Tertarik menyelami pemikiran Graham? Anda bisa coba membaca buku Benjamin Graham yang berjudul Security Analysis dan The Intelligent Investor. Beberapa buku lain yang tidak kalah menariknya adalah The Interpretation of Financial Statements, World Commodities & World Currency, dan Benjamin Graham, The Memoirs of Dean of Wall Street.
Teori dan konsep investasi Benjamin Graham telah menjadi inspirasi banyak investor legendaris dunia seperti Warren Buffett. Anda pun bisa belajar banyak dari ilmu yang dibagikan kedua tokoh itu lewat buku mereka masing-masing.