Bisnis.com, JAKARTA - Rombongan lembaga keuangan milik emiten otomotif PT Astra International Tbk (ASII) kompak tumbuh, membuat laba lini bisnis keuangan berkontribusi hingga Rp1,5 triliun sepanjang kuartal I/2022.
Suparno Djasmin, Direktur ASII sekaligus Director in Charge PT Sedaya Multi Investama atau Astra Financial mengungkap bahwa nominal kontribusi laba dari bisnis keuangan tercatat tumbuh 50 persen (year-on-year/yoy) ketimbang periode yang sama tahun lalu, senilai Rp985 miliar.
Menurutnya, peningkatan mobilitas masyarakat, serta pengelolaan pandemi Covid-19 yang baik dari pemerintah, merupakan pendorong utama yang membuat permintaan terhadap seluruh layanan keuangan Astra ikut bertumbuh. Baik dari layanan pembiayaan atau leasing, asuransi, sampai teknologi finansial (tekfin/fintech).
"Hal ini berpengaruh positif terhadap bisnis Astra Financial di kuartal I/2022. Kondisi ini tentunya akan menjadi semangat bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan layanan keuangan yang prima kepada masyarakat," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (23/6/2022).
Apabila dibagi berdasarkan sektor layanan, kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF Group) yang terbesar, yaitu senilai Rp751 miliar. Laba dari perusahaan pembiayaan (multifinance) yang melayani produk kredit sepeda motor ini tercatat tumbuh 83 persen yoy ketimbang periode kuartal I/2021.
Menyusul , dua multifinance khusus roda empat, yaitu PT Astra Sedaya Finance atau Astra Credit Companies (ACC) dan PT Toyota Astra Financial Services (TAF) dengan kontribusi laba bersih Rp385 miliar di kuartal I/2022, tumbuh 55 persen yoy ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Selanjutnya, dua multifinance di bidang pembiayaan alat berat, PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance) dan PT Komatsu Astra Finance (KAF), menyumbang laba bersih Rp20 miliar, juga tercatat mengalami peningkatan laba 54 persen yoy dari kuartal I/2021.
Hal ini turut ditopang moncernya pembiayaan buat sektor alat berat dari SAN Finance maupun KAF, di mana akumulasi pembiayaan keduanya tercatat tumbuh 141 persen yoy menjadi Rp3,3 triliun.
Bergeser ke lini bisnis asuransi umum, PT Asuransi Astra Buana mencatat peningkatan laba bersih sebesar 9 persen yoy menjadi Rp341 miliar. Kinerja laba moncer ini disebabkan pendapatan underwriting dan hasil investasi yang lebih tinggi.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi di masa pandemi ini, Astra mengungkap sektor fintech pun mulai memberi kontribusi terhadap kinerja laba-rugi secara bertahap.
Baik fintech P2P lending Maucash, aplikasi Moxa, dompet digital AstraPay, maupun marketplace kendaraan SEVA (PT Astra Auto Digital).
Sampai dengan Mei 2022, AstraPay (PT Astra Digital Arta) telah mencapai 5 juta registered user dan GTV sebesar Rp11,3 triliun. Di sisi lain, Maucash (PT Astra Welab Digital Arta) sudah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp3,2 triliun kepada 1,18 juta borrower.
Adapun, Moxa (PT Astra Kreasi Digital) saat ini sudah memiliki 1,78 juta registered user dengan jumlah GMV mencapai Rp579 miliar. Hal ini tercapai dengan optimalisasi ekosistem Astra untuk memberikan layanan yang terbaik kepada pengguna jasa keuangan Astra Financial.
Selain itu, Astra Financial juga memiliki lini bisnis asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life), Dana Pensiun Astra (DPA), dan modal ventura PT Astra Mitra Ventura (Astra Ventura), yang juga berperan positif sebagai bagian ekosistem lembaga keuangan milik Astra.