Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Incar Rp1 Triliun, Intip Kelanjutan Rights Issue Bank Ina (BINA) Milik Anthoni Salim Tahun Ini

Rights issue Bank Ina (BINA), milik konglomerat Anthoni Salim, mengincar dana senilai Rp1 triliun.
Bank Ina Perdana/bankina.co.id
Bank Ina Perdana/bankina.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bank milik konglomerat Anthoni Salim, PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) akan melakukan aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue pada kuartal IV tahun ini dengan dana segar yang dibidik senilai Rp1 triliun.

Aksi korporasi emiten dengan kode saham BINA itu telah mendapatkan restu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dihelat pada Jumat (3/6/2022). Adapun, Bank Ina akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

“Rencana kami untuk right issue lanjutan akan dilakukan di kuartal IV tahun 2022sedangkan dana yang akan dihimpun Rp1 triliun,” kata Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu kepada Bisnis, Jumat (1/7/2022).

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2022, Bank Ina memiliki modal inti (Tier 1) sebesar Rp2,29 triliun. Tier 1 yang dimiliki BINA naik 105 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp1,11 triliun pada posisi 31 Maret 2021.

Dikutip dari keterbukaan informasi pada Jumat (1/7/2022), dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum terbatas IV (PUT IV) akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja pengembangan usaha Bank Ina.

Dengan dilakukannya PUT IV ini, perseroan akan mendapatkan tambahan modal disetor yang akan digunakan untuk modal kerjasehingga dapat mengembangkan kegiatan usaha dan akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha perseroan,” kata direksi.

Selain melakukan penambahan modal, Daniel mengungkapkan Bank Ina juga memiliki rencana bisnis di tahun ini, yakni meluncurkan unit digital banking. Namun dengan catatan, apabila izin produk tersebut rampung.

“Kalau izin products digital rampung, kami akan launching unit digital banking,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper