Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinjaman di Sumatra Moncer, Pinjol Amartha Gandeng Bank Sumut

Amartha menggaet Bank Sumutmenjadi pendana (lender) institusi, harapannya mampu mengembangkan potensi UMKM perempuan di wilayah Sumatra Utara.
CEO dan Founder PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) Andi Taufan Garuda Putra, memberikan paparan saat konferensi pers #Amartha8eyond di Jakarta, Selasa (22/5/2018).JIBI-Dwi Prasetya
CEO dan Founder PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) Andi Taufan Garuda Putra, memberikan paparan saat konferensi pers #Amartha8eyond di Jakarta, Selasa (22/5/2018).JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial pendanaan bersama (P2P lending) alias pinjaman online (pinjol) PT Amartha Mikro Fintek merangkul Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) untuk memperbesar pinjaman modal usaha bagi pelaku usaha mikro di kawasan.

Chief Financial Officer Amartha Ramdhan Anggakaradibrata mengungkap bahwa kolaborasi dengan Bank Sumut sebagai pendana (lender) institusi, harapannya mampu mengembangkan potensi UMKM perempuan di wilayah Sumatra Utara.

"Sumatra Utara tercatat menjadi salah satu provinsi di Pulau Sumatra dengan performa bisnis yang baik bagi Amartha. Pada paruh pertama 2022, Amartha mencatatkan penyaluran pinjaman modal usaha ke wilayah Sumatra Utara bertumbuh hampir tiga kali lipat," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/7/2022).

Terkhusus penyaluran pinjaman ke Sumatra Utara sepanjang tahun berjalan, Amartha merealisasikan Rp160 miliar, sementara periode yang sama tahun lalu hanya Rp57 miliar. Angka repayment rate para borrower 'emak-emak' Mitra Amartha pun bertahan di 100 persen selama dua tahun berturut-turut.

Amartha bersama 400 tenaga lapangan telah menjangkau lebih dari 70.000 perempuan pengusaha mikro yang tersebar di 2.700 desa di Sumatra Utara. Angka ini menunjukan tren yang terus meningkat, di mana pada tahun 2021, Amartha baru menjangkau sekitar 20.000 mitra di wilayah Sumatra Utara.

Adapun, untuk seluruh Pulau Sumatra, realisasi penyaluran pinjaman sepanjang tahun berjalan menyentuh Rp706 miliar, tumbuh dua kali lipat ketimbang paruh awal 2021 sebesar Rp325 miliar.

"Kinerja positif ini juga diikuti dengan peningkatan performa bisnis lainnya, seperti jumlah mitra di wilayah Sumatra yang mencapai lebih dari 300.000 perempuan pengusaha mikro, serta angka NPF [non-performing loan] wilayah Sumatra yang stabil di bawah 0,5 persen," tambahnya.

Ke depan, Amartha melihat potensi penyaluran pinjaman ke wilayah luar Pulau Jawa masih sangat besar di tahun ini, seperti wilayah Sumatra pun menjadi salah satu yang terus dikembangkan.

Oleh sebab itu, Amartha berencana melakukan ekspansi ke beberapa provinsi di Pulau Sumatera, lain, seperti Bengkulu, Riau, dan Jambi. Target penyaluran pinjaman pun dipatok Rp3 triliun hingga akhir 2022.

"Porsi penyaluran ke wilayah luar Pulau Jawa pun mendominasi penyaluran pinjaman Amartha, yakni lebih dari 60 persen dari total, karena performa bisnis di luar Pulau Jawa terbukti lebih stabil dan terus menunjukkan pertumbuhan yang positif," ungkap Ramdhan.

Sementara itu, Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut Irwan menjelaskan bahwa kolaborasi bersama Amartha merupakan salah satu bentuk realisasi tanggung jawab pihaknya sebagai bank lokal yang berkontribusi dalam memajukan perekonomian kawasan.

"Kolaborasi dengan Amartha ini diharapkan dapat memperluas segmen kami ke kredit produktif bagi usaha mikro, sehingga dapat turut mendongkrak potensi UMKM di Sumatra Utara," jelas Irwan.

Melalui kerja sama ini, Bank Sumut membidik sektor perdagangan, industri kerajinan, dan sektor pertanian, yang dinilai berpotensi untuk tumbuh serta memberi pengaruh besar bagi kesejahteraan warga di Sumatra Utara.

"Latar belakang pemilihan Amartha sebagai partner untuk berkolaborasi karena kami melihat model bisnis yang dimiliki Amartha berpotensi mendukung pertumbuhan UMKM di Sumatra Utara. Amartha dengan sumber daya serta teknologi yang dimiliki, telah terbukti berhasil menjaga kualitas pinjaman dengan sangat baik, yang ditunjukan dengan angka NPL stabil di bawah 0,5 persen," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper