Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

8 Hal yang Harus Dihindari Saat Berinvestasi

Kesalahan yang seringkali dilakukan investor saat berinvestasi yakni kurangnya pengetahuan dan keahlian soal investasi.
Tips investasi/istimewa
Tips investasi/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Investasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penghasilan, dalam konsepnya investasi ini dapat diartikan sebagai upaya untuk membelikan sesuatu untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.

Namun, dalam pelaksanaanya seringkali investor melakukan kesalahan saat berinvestasi karena kurangnya pengetahuan dan keahlian soal investasi.

Oleh karena itu, Anda harus bisa menghindari kesalahan saat berinvestasi seperti yang telah dilansir dari Investopedia pada Jumat (22/7/2022), sebagai berikut:

1. Tidak Memahami Investasi

Salah satu investor paling sukses di dunia, Warren Buffett memperingatkan kepada investor agar tidak berinvestasi di perusahaan yang model bisnisnya tidak dapat dipahami.

Cara terbaik untuk menghindari hal ini adalah dengan membangun portofolio diversifikasi dana yang telah diperdagangkan di bursa (ETF) atau reksa dana. Jika Anda berinvestasi dalam saham individu, pastikan Anda benar-benar memahami setiap perusahaan yang diwakili oleh saham tersebut sebelum berinvestasi.

2. Jatuh Cinta Dengan Perusahaan

Dengan terus melihat perusahaan tempat kita berinvestasi berjalan dengan baik, maka akan mudah untuk jatuh cinta pada perusahaan tersebut sehingga melupakan tujuan awal saat berinvestasi. Sebaiknya, hindari perasaan yang tidak perlu saat berinvestasi, ingatkan kepada diri Anda bahwa tujuan awal berinvestasi untuk menghasilkan uang atau mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

3. Terlalu Banyak Perputaran Investasi

Dalam dunia investasi Anda pasti menemukan beberapa investor yang menjadi kutu loncat saat berinvestasi. Perbuatan ini harus sangat dihindari oleh investor karena akibatnya Anda akan tertelan oleh biaya transaksi saat berpindah-pindah investasi dan akan meningkatkan peluang kehilangan keuntungan dalam waktu jangka panjang. Kecuali, Anda adalah seorang investor institusional dengan keuntungan dari tingkat komisi yang rendah.

4. Mencoba Mengatur Waktu Pasar

Mencoba mengatur waktu pasar juga dapat membuat Anda jatuh saat berinvestasi, karena tingkat keberhasilan untuk mengatur waktu pasar ini sangat sulit. Bahkan investor institusional sering gagal melakukannya dengan sukses.

Dalam sebuah studi terkenal yang berjudul "Penentu Kinerja Portofolio" (Jurnal Analis Keuangan, 1986) yang digagas oleh Gary P. Brinson, L. Randolph Hood, dan Gilbert L. Beebower tentang pengembalian dana pensiun Amerika. Studi ini menunjukkan bahwa, rata-rata, hampir 94 persen variasi pengembalian dari waktu ke waktu yang dijelaskan oleh keputusan kebijakan investasi.

5. Gagal Melakukan Diversifikasi

Investor profesional sangat mungkin untuk mendapat keuntungan yang berlebih saat berinvestasi di beberapa posisi terkonsentrasi, namun investor umum tidak boleh mencoba ini.

Lebih bijaksana untuk tetap berpegang pada prinsip diversifikasi dalam membangun dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) atau portofolio reksa dana. Sebagai aturan umum dalam dunia investasi, jangan mengalokasikan lebih dari 5 persen hingga 10 persen untuk satu investasi.

6. Tidak Realistis

Dalam dunia investasi, risiko selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan hasil investasi, yang artinya semakin besar Anda berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar maka hal itu dibayangi oleh risiko yang sama besarnya, maka dari itu jangan lah tergiur dengan keuntungan yang tidak wajar.

7. Hanya Mengikuti Arus

Sering kali investor muda hanya mengikuti arus dalam berinvestasi, seperti halnya berinvestasi karena mengikuti trend yang sedang naik di lingkungannya. Tentunya hal ini harus dihindari oleh investor, untuk itu Anda harus menetapkan tujuan saat berinvestasi. Misalnya, seperti saat berumur 60 tahun Anda sudah memiliki puluhan juta untuk biaya kesehatan keluarga atau biaya pendidikan anak-anak.

8. Membiarkan Emosi Mengatur Anda

Terakhir, yang harus dihindari saat berinvestasi adalah emosi. Investor yang baik dan profesional pasti tidak akan membiarkan emosinya mengatur saat melakukan investasi.

Mereka akan berfokus pada tujuan jangka panjang dalam situasi apapun, karena saat emosi mengatur Anda dalam berinvestasi kemungkinan keputusan yang diambil akan lebih banyak salahnya dan akibatnya Anda akan tergelincir di pasar investasi hingga menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper