Bisnis.com, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatatkan peningkatan laba periode berjalan hingga 44,25 persen sepanjang semester I/2022.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per Juni 2022 yang dirilis di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (29/7/2022), PNM membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp455,32 miliar. Perolehan tersebut naik 44,25 persen (year-on-year/yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp315,65 miliar.
Peningkatan laba tersebut didorong oleh meningkatnya pendapatan bunga dan syariah yang signifikan. Perseroan mampu mengantongi pendapatan bunga dan syariah kotor senilai Rp5,63 triliun, naik 55,95 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,61 triliun.
Sementara itu, total aset perseroan sampai dengan Juni 2022 juga tercatat meningkat menjadi Rp45,47 triliun, dari sebelumnya senilai Rp43,71 triliun per Desember 2021. Kontribusi paling besar disumbang komponen pinjaman yang diberikan atau piutang pembiayaan kepada nasabah, yang meningkat dari Rp32,38 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp35,43 triliun per Juni 2022.
Sebagai informasi tambahan, perseroan menyampaikan jumlah penyaluran pembiayaan sepanjang 6 bulan pertama tahun ini telah mencapai Rp29,27 triliun. Adapun, sepanjang 2021, anggota Holding Ultra Mikro Indonesia tersebut menyalurkan pembiayaan hingga Rp50,16 triliun.
Sampai dengan Juni 2022, jumlah nasabah pembiayaan aktif PNM mencapai 12,37 juta nasabah, meningkat dari sebelumnya 11,18 juta nasabah per Desember 2021. Sementara itu, jumlah kantor layanan perseroan bertambah dari 3.673 kantor per Desember 2021 menjadi 4.195 kantor per Juni 2022.