Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan mikro pelat merah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatatkan penyaluran kredit Rp29,27 triliun per Juni 2022, atau tumbuh 26,07 persen (year-on-year/yoy) ketimbang tahun lalu.
"Peningkatan penyaluran pembiayaan tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama, yakni PNM Mekaar yang tumbuh 30,60 persen [yoy] selama periode 30 Juni 2022," ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dalam keterangan resmi, Kamis (4/8/2022).
Pertumbuhan penyaluran pembiayaan turut terdongkrak jumlah nasabah pembiayaan aktif yang mencapai 12,37 juta nasabah, tumbuh signifikan ketimbang tutup buku periode 2021 sebesar 11,18 juta nasabah.
"Jumlah kantor layanan PNM pun tumbuh dari 3.673 kantor layanan per 31 Desember 2021 menjadi 4.195 kantor layanan per 30 Juni 2022, akibat dorongan ekspansi jangkauan layanan PNM," tambahnya.
Alhasil, pembiayaan baru ini turut mendongkrak aset piutang pembiayaan kepada nasabah dari Rp32,38 triliun per Desember 2021 menjadi Rp35,43 triliun per Juni 2022.
Sementara itu, kualitas piutang yang tampak dari rasio non-performing loan (NPL) per 30 Juni 2022 pun mengalami perbaikan, dari 0,69 persen per 31 Desember 2021 menjadi hanya 0,66 persen per 30 Juni 2022.
Baca Juga
Adapun, dari sisi total pendapatan bunga dan syariah, nilainya naik dari Rp3,61 triliun pada periode Juni 2021 ke Rp5,63 triliun pada periode Juni 2022.
Karena beban bunga dan syariah hanya naik tipis pada periode yang sama dari Rp1,09 triliun ke Rp1,28 triliun, alhasil pendapatan dari bunga dan imbal hasil syariah bersih pun naik signifikan sebesar Rp1,83 triliun.
Apabila ditambah sumber pendapatan lain seperti manajer investasi, penjualan efek, jasa konsultasi manajemen, dan dikurangi beban usaha keseluruhan, laba usaha PNM mampu menembus Rp592,03 miliar, alias naik 38,54 persen yoy dibandingkan dengan laba usaha sebelumnya senilai Rp427,33 miliar.
Hasilnya, laba periode berjalan PNM masih mencapai Rp458,29 miliar. PNM pun mampu memberikan laba periode berjalan kepada entitas induk, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) alias BBRI, mencapai Rp455,32 miliar.