Bisnis.com, JAKARTA – Anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), yakni PT Bank Digital BCA membukukan rugi bersih tahun berjalan senilai Rp36,21 miliar pada paruh pertama 2022.
Berdasarkan laporan keuangan BCA Digital, kerugian tersebut naik 82 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari semula pada periode Juni tahun lalu tercatat merugi Rp19,91 miliar.
Kondisi ini kontras dengan induk usaha perseroan, yaitu BBCA yang secara konsolidasi meraup laba bersih sebesar Rp18,05 triliun, atau naik 24,9 persen yoy.
Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati menjelaskan penyebab perseroan membukukan rugi bersih karena BCA Digital sedang dalam proses membangun infrastruktur yang membutuhkan biaya.
Selain itu, Lanny mengungkapkan bahwa terkait laba dan rugi, sampai saat ini BCA DIgital melihat banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan pertumbuhan penyaluran pinjaman. Lalu, diikuti dengan kebutuhan biaya untuk kegiatan promosi dan operasional, serta inovasi pengembangan produk.
“Kami masih perlu observasi perjalanan BCA Digital lebih panjang lagi untuk dapat membuat perhitungan lebih lanjut mengenai pertumbuhan laba rugi bank, termasuk menyiapkan berbagai strategi ke depannya,” kata Lanny kepada Bisnis, Kamis (4/8/2022).
Baca Juga
Lebih lanjut, Lanny menyatakan BCA Digital tidak menetapkan target yang spesifik mengenai laba bersih.
“Namun, berdasarkan proyeksi kami, akhir tahun ini BCAD masih tetap akan membukukan kerugian, sehubungan dengan kebutuhan pengembangan dan strategi inisiatif,” ungkapnya.
Ke depan, kata Lanny, BCA Digital akan lebih fokus pada beberapa agenda yang menjadi prioritas, mulai dari meningkatkan customer based yang berkualitas, mengembangkan produk-produk yang menjawab kebutuhan nasabah dan masyarakat, serta menghasilkan pendapatan untuk perusahaan.
Selain itu, BCA Digital juga bakal meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan untuk para nasabah dalam bertransaksi melalui pengembangan layanan, infrastruktur, dan produk blu beserta ekosistem digitalnya.
“Seiring dengan kokohnya fundamental perusahaan, dan meningkatnya kepercayaan serta jumlah nasabah BCA Digital, kami yakin profit dan keberlanjutan perusahaan akan dapat tercapai dengan baik,” tutupnya.