Bisnis.com, JAKARTA - Investasi Grup Sinar Mas terhadap PT Elang Andalan Nusantara, perusahaan pemilik merek dompet digital DANA (PT Espay Debit Indonesia Koe), merupakan salah satu perwujudan ambisi membangun platform layanan keuangan terintegrasi berupa 'Super App'.
Suntikan Sinar Mas terhadap DANA bukan hanya diwakili oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melalui PT DSST Dana Gemilang. Turut terlibat pula emiten lembaga keuangan terpadu PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) dengan porsi penyertaan modal US$25 juta.
"Investasi dari entitas terkait Grup Sinar Mas totalnya senilai US$250 juta. Terbagi DSST Dana Gemilang US$200 juta, Sinar Mas Multiartha US$25 juta, dan US$25 juta lagi dari perusahaan bagian Grup Sinar Mas lain yang tidak publicly listed," ujar VP of Communication DANA Indonesia Putri Dianita Ruswaldi ketika dikonfirmasi Bisnis, Kamis (11/8/2022).
Sekadar informasi, SMMA merupakan holding lembaga jasa keuangan terafiliasi Grup Sinar Mas. Berisi rombongan perusahaan asuransi jiwa, asuransi umum, perbankan, multifinance, sekuritas, modal ventura, bahkan mencakup teknologi finansial (tekfin) P2P lending dan tekfin securities crowdfunding (SCF), serta lini bisnis terkait keuangan lain-lain.
Sebelumnya, PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) direncanakan menjadi entitas Grup Sinar Mas yang akan turut menyuntik DANA senilai US$25 juta. Namun, rencana ini diputuskan kandas pada awal tahun ini.
Direktur SMMA Dani Lihardja menjelaskan bahwa pihak holding memutuskan melaksanakan sendiri penyertaan modal terhadap DANA, menilik potensi platform dompet digital bernuansa biru langit tersebut sebagai kanal digital yang signifikan membantu memperluas jangkauan pelanggan seluruh unit bisnis SMMA.
Baca Juga
"Pertimbangan manajemen terutama karena kami tadinya belum memiliki lini bisnis di bidang dompet digital dan layanan pembayaran digital. Jadi kami menyambut DANA sebagai anggota keluarga baru yang melengkapi layanan finansial kami," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/8/2022).
Dani mengakui bahwa DANA akan memiliki posisi strategis bagi para lembaga jasa keuangan di bawah naungan SMMA. Ke depan, kolaborasi terkait penyediaan layanan pembiayaan, pinjaman online, asuransi, bahkan investasi dalam platform DANA pun terbuka lebar.
"Walaupun porsi kepemilikan kami di DANA minoritas, tetap ada timbal balik signifikan, lewat potensi kerja sama yang begitu luas. Karena rencana soal fitur-fitur terkait layanan keuangan ke depan itu arahnya akan dipercayakan kepada kami," tambahnya.
Menurut Dani, pengalaman dan kemampuan DANA di ranah digital pun harapannya bisa membantu inisiatif digitalisasi dari seluruh unit bisnis, terutama yang saat ini masih berfokus pada layanan konvensional.
"Semua unit bisnis kami sedang mengarah ke digital. Mulai dari bank, asuransi umum, asuransi jiwa, sampai bisnis pembiayaan. Jangankan soal kanal penjualan, misalnya di asuransi umum saja, layanan klaim kendaraan kami pun sudah ada versi digitalnya. Tinggal foto, tidak perlu datang langsung ke kantor. Nah, inovasi seperti ini, kan, harus diperluas dengan kolaborasi. Peluang lainnya pun masih banyak lagi," tutupnya.