Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Indonesia Award 2022, DBS Indonesia Raih Penghargaan Bank Asing dan Campur Terbaik

Bank DBS Indonesia mengalahkan bank lain yang masuk kategori bank asing dan campur, yakni Citibank, Bank of America, CTBC Indonesia, dan Deutsche Bank AG.
Ilustrasi - Nasabah sedang antre di ATM DBS Bank/Bloomberg.com
Ilustrasi - Nasabah sedang antre di ATM DBS Bank/Bloomberg.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank DBS Indonesia meraih penghargaan sebagai bank terbaik untuk kategori Bank Asing dan Campur pada Bisnis Indonesia Award (BIA) 2022.

Bank DBS Indonesia berhasil mengalahkan perbankan lainnya yang masuk dalam kategori Bank Asing dan Campur, yaitu antara lain Citibank N.A., Bank of America N.A., PT Bank CTBC Indonesia, dan juara BIA 2021 yaitu Deutsche Bank AG.

Secara kinerja, DBS Indonesia memiliki total aset sebesar Rp89,84 triliun pada kuartal I/2022, tumbuh 4,27 persen dibandingkan dengan Desember 2021. Adapun kredit yang telah disalurkan DBS Indonesia sebesar Rp48,2 triliun.

DBS Indonesia juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp68,25 triliun, tumbuh sekitra Rp3 triliun dibandingkan dengan Desember 2021. Kinerja positif yang dibukukan tersebut membuat perusahaan mampu mencatat bunga bersih Rp944 miliar, dengan laba bersih tahun berjalan mencapai Rp159 miliar.

DBS Indonesia mencatat total transaksi ritel kartu kredit digibank by DBS naik 20 persen pada kuartal I/2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  

Director Consumer Banking Group Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung mengatakan pertumbuhan tersebut sejalan dengan tumbuhnya geliat konsumsi masyarakat yang naik signifikan dengan mulai pulihnya perilaku konsumen seiring dengan pelonggaran aturan Covid-19.

Adapun dari sisi kartu debit dan transaksi sehari-hari, Bank DBS Indonesia mencatatkan pertumbuhan transaksi yang stabil dibandingkan tahun lalu.  Tak hanya itu, pada kuartal I/2022, Rudy mengungkapkan bahwa pembelanjaan secara offline juga mengalami kenaikan sebesar 26 persen yang didukung oleh pembelanjaan kuliner, bahan pokok (groceries) dan pakaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper