Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Ekonom Peluang Kenaikan Suku Bunga Acuan BI7DRR

Ekonom Core memperkirakan BI pada RDG bulan ini masih menahan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada tingkat 3,5 persen.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di acara pembukaan 3rd FMCBG Meeting di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022).
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di acara pembukaan 3rd FMCBG Meeting di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dijadwalkan mengumumkan suku bunga acuan terbaru setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan pada Selasa (23/8/2022).

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah memperkirakan BI pada RDG bulan ini masih menahan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada tingkat 3,5 persen.

Menurut dia, BI akan lebih percaya diri untuk tetap menahan suku bunga lantaran aliran modal asing sudah kembali masuk dan Rupiah menguat.

"Inflasi memang sudah meningkat tetapi penyebabnya bukan sepenuhnya faktor moneter. Sementara aliran modal asing sudah kembali masuk dan Rupiah menguat. Jadi saya yakin BI akan lebih confident untuk tetap menahan suku bunga," katanya kepada Bisnis, Minggu (21/8/2022).

Meskipun demikian, dia meyakini bahwa BI akan menaikkan suku bunga pada waktunya. Adapun yang dimaksud adalah ketika tekanan inflasi sudah dianggap terlalu besar, terutama ketika inflasi inti sudah mendekati 4 persen.

"Kenaikan suku bunga dipastikan akan bertahap, setidaknya 25 persen setiap kenaikan," ujarnya.

Senada, Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.  Faisal Rachman juga memprediksi BI masih tetap mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,50 persen pada bulan ini.

Kendati demikian, dia melihat ada ruang bagi BI untuk menaikkan suku bunga ke depannya lantaran inflasi diperkirakan naik, baik headline maupun core.

"Kami lihat maksimal bisa sampai 75 basis poin (bps) ke 4,25 persen sampai dengan akhir tahun," katanya kepada Bisnis, Minggu (21/8/2022).

BI dalam RDG bulan lalu memutuskan untuk mempertahankan  suku bunga acuan pada tingkat 3,5 persen. Adapun keputusan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

BI sendiri telah menahan suku bunga acuan pada tingkat 3,5 persen sejak Februari 2021 dalam upaya menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper