Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong industri asuransi syariah nasional untuk memanfaatkan momentum pemberlakuan Asean Framework Agreement on Services (AFAS) guna memperluas pasar ke tingkat regional.
Industri asuransi syariah akan menghadapi tantangan keterbukaan pasar dengan telah diratifikasinya Protokol AFAS ke-7 . Ma'ruf mengatakan, protokol tersebut bertujuan untuk menghilangkan pembatasan perdagangan jasa di antara negara-negara Asean. Di satu sisi, dengan implementasi protokol tersebut industri asuransi syariah dalam negeri juga akan semakin dituntut untuk berkompetisi menghadapi masuknya pesaing dari luar.
"Di sisi lain, kondisi ini juga meningkatkan prospek industri asuransi syariah Indonesia dalam memperluas pasar ke negara-negara Asean," ujar Ma'ruf dalam pembukaan seremoni Tahniah Milad Ke-19 Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) yang ditayangkan melalui YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, dikutip Minggu (21/8/2022).
Menurutnya, kemampuan untuk memperluas penetrasi pasar ke negara-negara Asean lainnya akan bergantung pada kapasitas industri dalam negeri. Oleh karena itu, kata Ma'ruf, industri asuransi syariah seyogianya dapat memanfaatkan momentum pemberlakuan AFAS dengan terus mempersiapkan diri menjadi lebih kompetitif dan efisien, sehingga mampu bersaing atau bahkan memimpin pasar asuransi syariah di tingkat regional.
Untuk mendukung upaya peningkatan industri asuransi syariah dalam negeri, Ma'ruf berpesan lima hal. Pertama, terus mendorong literasi keuangan syariah masyarakat, terutama asuransi syariah. Kedua, mengoptimalkan teknologi digital untuk memperkuat asuransi syariah Indonesia.
"[Ketiga] juga menciptakan produk-produk yang menarik untuk generasi produktif Indonesia. Keempat, meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM di bidang asuransi syariah," katanya.
Baca Juga
Kelima, mengambil peranan aktif mendukung pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM), baik dari sisi proteksi usaha maupun literasi.
Selain itu, Ma'ruf menilai industri asuransi syariah juga dapat mendorong inklusi keuangan syariah dengan menyasar potensi pasar yang besar, yakni penduduk kelas menengah ke bawah melalui produk asuransi mikro.
"Sudah terbukti banyak industri yang sukses bermain di tataran produk mikro sehingga perlu dibuat inovasi produk mikro dengan sistem pembayaran yang meringankan dan terjangkau. Dengan demikian asuransi syariah dapat bermain di pasar yang tepat karena memiliki produk yang tidak banyak ditawarkan asuransi konvensional," tuturnya.