Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin berharap status bank BUMN akan membuat PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) menjadi bank besar di dunia dan dalam negeri. Saat ini pemerintah masih dalam proses untuk menaruh saham Seri A Dwiwarna ke bank hasil merger tiga anak usaha bank pelat merah tersebut.
"Memperkuat posisi daripada BSI ada keinginan seperti itu [menjadi bank BUMN], jadi ini sedang dilakukan pengkajian seberapa mungkin itu bisa dilakukan," katanya, saat ditemui Bisnis usai meresmikan topping off Menara Syariah di Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Ma'ruf menjelaskan bahwa saat ini, meskipun 92,93 persen saham BSI milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), tetapi bank syariah terbesar di Indonesia tersebut belum dapat disebut sebagai bank pelat merah.
Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI telah menyetujui Negara Republik Indonesia memiliki saham Seri A Dwiwarna di perseroan. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan para pemegang saham menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan, di mana hal ini terkait langkah pemerintah untuk memasukan saham Seri A Dwiwarna ke BSI.
Saham Seri A Dwiwarna ini merupakan saham khusus Negara Republik Indonesia yang memberikan hak istimewa pada pemegang saham, di antaranya menyetujui persetujuan rapat umum pemegang saham serta menyetujui perubahan permodalan perusahaan.
“RUPST juga menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Ini terkait masuknya Saham Seri A Dwiwarna kepada BSI. Kami berharap adanya saham Dwiwarna ini makin memperkuat BSI untuk menjadi motor bagi kemajuan industri keuangan syariah nasional,” kata Hery.
Baca Juga
Selain menjadi bank BUMN, satu rencana BSI lain yang mencuat adalah mengakuisisi unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BRIS. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan aksi korporasi tersebut akan mampu meningkatkan industri perbankan syariah di Tanah Air.
“BSI pun dapat menjadi bank syariah yang lebih modern dan dapat memenuhi kebutuhan generasi milenial. Harapannya akuisisi customer baru lebih cepat karena jangkauan pasar dan nasabah menjadi lebih luas,” kata Tiko.