Bisnis.com, JAKARTA — Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo menyampaikan bahwa implementasi open banking dengan Application Programming Interface (API) dapat menjadi salah satu instrumen dalam mendorong inklusi keuangan.
Dia menyampaikan, penerapan open banking dapat mendukung pelaku industri keuangan untuk lebih cepat menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan keuangan.
Tercatat, masyarakat yang belum mendapatkan akses layanan finansial di Asia Tenggara mencapai 73 persen, 58 persen di Asia Selatan, dan 50,8 persen di Indonesia khususnya.
“Kita tahu bank untuk mendirikan kantor cabang tentu akan membutuhkan waktu yang lama, open banking menjadi salah satu jawaban untuk menjangkau, sehingga mereka bisa menikmati akses finansial,” katanya dalam Webinar Secured Open Banking API for A Sustainable Digital Transformation, Selasa (6/9/2022).
Surung menyampaikan, implementasi open banking juga memberikan sejumlah potensi lainnya, misalnya mendorong akses finansial bagi UMKM.
Selain itu, implementasi open banking yang mensinergikan layanan perbankan dan teknologi finansial (tekfin) memungkinkan adanya service creation dan business model yang baru.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, EVP for Application Management & Operation PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. I Nyoman Sugiriyasa menyampaikan bahwa penjualan di BRI melalui open API atau BRIAPI mencatatkan peningkatan yang signifikan hingga Juli 2022.
BRI mencatat, volume penjualan melalui BRIAPI mencapai Rp265 triliun, tumbuh sebesar 325 persen secara tahunan per Juli 2022.
Sejalan dengan itu, volume transaksi melalui BRIAPI juga tercatat naik signifikan, mencapai 250 juta atau tumbuh sebesar 187 persen secara tahunan.
“Layanan kita melalui open API berkembang sangat pesat, pertumbuhan persentasenya tiga digit setiap tahun, sekarang kita sudah terkoneksi dengan sekitar 600 partner melalui BRIAPI,” katanya.
Dia menyampaikan, tren pertumbuhan transaksi melalui open API di BRI menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Sejak diimplementasikan pada 2018, aspek utama yang terus menjadi perhatian perseroan adalah dari sisi keamanan.
Ke depan, Nyoman menyampaikan, perseroan akan terus memperkuat dan memperluas ekosistem open API dengan membangun partnership dengan industri, misalnya di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, transportasi, dan bidang lainnya.