Bisnis.com, JAKARTA – DBS Bank Ltd. menetapkan 9 sektor industri yang masuk dalam sasaran dekarbonisasi dan cakupan data. Langkah ini menjadi komitmen DBS dalam mencapai target nol emisi yang dihasilkan oleh perusahaan atau industri yang dibiayai DBS pada 2050.
Untuk target dekarbonisasi, DBS telah menetapkan 7 sektor yaitu daya, minyak dan gas, otomotif, aviasi, ekspedisi, baja, serta real estate. Sementara itu, sasaran cakupan data ditetapkan untuk dua sektor yakni pangan dan agribisnis serta bahan kimia.
Sembilan sektor ini mewakili segmen perbankan institusional penghasil emisi karbon terbesar yang dibiayai oleh DBS. Mereka mewakili 31 persen dari pinjaman bank yang belum dilunasi, tetapi sebagian besar emisi dihasilkan oleh industri yang dibiayai Interbank Giro (IBG).
Chief Executive Officer Bank DBS Piyush Gupta mengatakan upaya perusahaan untuk mencapai komitmen nol bersih harus didukung oleh peta jalan dan rencana jelas serta terperinci. Namun, untuk memetakan aksi konstruktif dan berdampak tersebut dinilai tidak mudah.
Menurutnya, hal itu mengingat tantangan dalam memetakan jalur industri yang sesuai dan tonggak pencapaian jangka menengah realistis di pasar dengan titik awal berbeda. Oleh karena itu, target dekarbonisasi yang diumumkan akan menjadi panduan bagi DBS.
“Target dekarbonisasi akan berperan sebagai 'bintang utara' atau panduan untuk kegiatan pembiayaan kami, yang memandu kami ke emisi nol bersih pada 2050 melalui perubahan terukur,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (14/9/2022).
Baca Juga
Publikasi rencana untuk menuju nol bersih ini, menyusul pengumuman DBS pada Oktober 2021 yang menandatangani Net-Zero Banking Alliance. Hal ini membuat DBS berkewajiban menyelaraskan portofolio pinjaman dan investasi dengan emisi nol bersih pada 2050.
Group Head Institutional Banking Group Tan Su Shan menambahkan bahwa kemampuan perusahaan untuk mencapai ambisi emisi nol bersih sangat bergantung pada keberhasilan dari para klien dalam menjalankan transisi.
Tan menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya telah melihat peningkatan terhadap permintaan terkait dengan solusi keuangan hijau dan berkelanjutan.
“Untuk mempercepat transisi dan memenuhi kebutuhan investasi besar dalam beberapa dasawarsa mendatang, kami akan secara proaktif bermitra dengan klien kami, memberi mereka nasihat keuangan dan solusi keuangan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca,” tuturnya.